Sabtu, 30 Juli 2011

Sprit Of Love (Part VIII)

'BRAK'
aku dan Bisma langsung mengalihkan pandangan ke arah pintu.
Dan ternyata itu Reza. Aku merasa sangat lega.
"aduh maap kekencengan ya?" Reza menggarukan kepalanya.
"hufth.. Sekalian aja Za kamu dobrak.." aku mengusap-ngusap dada.
"haha.. Ada apa emang Za?" tanya Bisma.
"ini.. Nyokapnya Narmi Telepon.. Sini Mi.." ucap Reza memanggilku. Akupun keluar sementara Reza menemani Bisma.
Ternyata mamah cuma tanya udah sampe belum, udah makan belum, lagi ngapain.. Wajar lah buat seorang ibu dan waktunyapun sangat tepat.
Akupun kembali masuk, dan ternyata didalam kamar sudah ramai oleh dokter dan suster. Namun saat aku menghampiri mereka, Dokter dan suster itu malah bergegas keluar.
"eh ada apa tadi?" aku merasa cemas.
"Bisma udah boleh pulang" ucap Reza dengan ekspresi Bahagia.
"yang bener?" entah kenapa aku ikut lega dan bahagia mendengarnya.
"iya.." jawab Bisma.
Aku, Reza dan Bisma pun merapihkan barang2 Bisma untuk pulang. Saat sedang rapih2, Saskia, Rafael dan Morgan datang.
"asik nih udah boleh pulang" ucap Morgan.
"jadi nih besok jalan2.." ledek Saskia.
"jalan2?" tanya aku dan Bisma bersamaan.
"ikh ni anak bocor.." ucap Rafael membungkam mulut Saskia.
"eh iya lupa.." ucap Saskia menepuk dahinya.
"oh gitu ya.. Jadi pada main rahasia2an?" ucap Bisma Bete.
"haha.. Iya sory.. Ini rencana gue Bis.. Besok kita mau jalan2 ke Puncak.." ucap Reza.
"iya.. Kak Narmi juga nanti malem nginep dirumah kita!" ucap Saskia yang terlihat Riang.
"yang bener?" Tanya Bisma masih tak percaya.
"yee gak percaya.. Iya kan kak?" ucap Saskia sambil merangkulku.
"iya.." ucapku sambil melemparkan senyum.
"ikh kenapa ga bilang dari tadi beb.." ucap Bisma sambil berjalan mendekat padaku.
"tapi aku juga gatau kalo mereka mau ada rencana jalan.. Aku sih rencana nginep aja.." ucapku.
"nanti aku kenalin ke mama yah beb.." ucap Bisma menggenggam tanganku.
Aku hanya tersenyum pada Bisma, dan aku mencoba melirik ke arah Reza. Raut wajahnya terlihat murung.. Namun saat dia sadar aku memperhatikannya,
Rezapun melemparkan senyumnya. Mungkin dia tau bahwa aku mengkhawatirkan perasaannya.
"eh tunggu.. Ga salah denger nih beb?" tanya Morgan yang memandang aku dan Bisma.
"liad deh.. Gandengan lagi!" sambung Rafael.
"cie.." ledek Saskia.
Rezapun menghampiri aku dan Bisma.
"wah kapan jadiannya? Kok ga bilang2 si!" ucap Reza sambil merangkul aku dan Bisma.
"baru tadi kok guys.." jawab Bisma yang terlihat gugup.
"berarti besok bisa jadi date pertama dong?!" ledek Reza.
"CIEE" Sorak Morgan, Rafael dan Saskia.
"udah ah pulang.. Jangan ngeledek terus.." ucap Bisma dengan raut wajah tersipu.
"mamah kan.." tiba2 mulut Saskia di bungkam Rafael.
"mamah kenapa?" tanya Bisma yg kaget.
"nyokap lu lg nemenin Rangga shopping, tau sendiri kalo Rangga udah belanja gimana? Udah jam segini belum dateng jemput lo" ucap Morgan yg mencari Alasan.
"iya, lg on the way kok," ucap Rafael.
Saat kami akan menuju parkiran untuk menunggu Rangga, tiba2 ada Suster yang menghampiri kami.
"pasien Bisma, dipanggil Dokter untuk ke Ruangannya sebentar.." ucap suster itu.
Bismapun segera menuju ruang Dokter sementara kami menunggu di ruang tunggu.
Setelah memastikan Bisma telah benar2 masuk, akupun mendekat pada Reza.
"yaanngg.." aku mendekat dan menyandarkan kepalaku dipundak Reza.
"yaa?" Reza membelai rambutku.
"maav yaa.. aku udah jadian sama Bisma.. aku gatau tadi haus jawab apa jadi..." Reza mendaratkan jari telunjuknya dibibirku.
"makasihh yaa sayang.. kamu udah mau ikut bantu aku dalam rencana ini.. kamu gaperlu minta maav.." ucap Reza.
"tapi nanti kalo Bisma gandeng aku kayak tadi? au tau kamu cemburu!" suaraku terdengar sedikit keras, sehingga Saskia, Rafael dan Morgan melirik pada kami.
"sssttt.. nanti dia denger bahaya.." ucap Morgan.
"aku ngerti kok sayang.." Reza menggenggam tanganku lalu mengecupnya.
"aku sayang kamu Za.." aku memeluk Reza.
"aku juga.." Reza membalas pelukanku namun hanya 2 detik dia melepasnya.
aku hanya mengernyitkan dahiku, merasa aneh dengan sikap Reza.
"nanti Bisma liat bahaya.." Reza menjauh.
Aku benar2 merasa aneh pada Reza, aku yakin tadi dia cemburu, cowok mana yang ga cemburu ceweknya digandeng cowok lain dan jadian sama cowok lain?
Aku berusaha mengerti dan memahami perasaan Reza, akupun menjauh dari Reza.
Aku mendekat ke arah Pintu Ruangan Dokter, dan diam2 menguping apa yang di bicara Dokter.
tiba-tiba aku mendengar Dokter berbicara sesuatu pada Bisma.
"kalau kamu telat minum obat sekali saja, bisa-bisa kamu..."

KAMU APA YAA ?
PENASARAN YA YA YA YA ?
SIMAK DI PART SELANJUTNYA :DD


*NISNIS*

YANG BACA TINGGALKAN JEJAK DAN YANG COPAS HIDUPNYA GA TENANG :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar