oleh * Penggemar Cerpen dan Cerbung NisNis * pada 10 Juli 2011 jam 20:02
lanjutt PCCN dan Nisnizer :)
"sukses de! Gue dapet nomor Dicky, Rafael, Morgan dan Rangga SMASH!" ucap kak Aedha kegirangan.
"APA!" teriak kak Ainhy dan kak Isma dengan suara kompak.
"eh sejak kapan kalian nguping disana?" teriak kak Addha kaget.
"SATU.. DUA.. TIGA.. Serang!" tereak kak Ainhy dan kak Isma kompak.
Kak Isma dan kak Ainhy langsung menyerang kak Aedha memperebutkan HP kak Aedha untuk mendapatkan nomor 4 personil SMASH.
Entah sudah berapa lama mereka main jambak2an rambut sambil teriak2 ga jelas.
"BAGI NOMERNYA SATU AJA KAKAK!" teriak kak Ainhy dgn emosi yg menggebu-gebu, memeriksa kantong celana kak Aedha dan berharap bisa menemukan HP kak Aedha.
"IYA NIH KAN PERJANJIANNYA CUMA SATU! Bagi kita masing2 satu dong!" ucap kak Isma sambil memegangi tangan kak Aedha.
"GAK, KALIN USAHA DONG!" bentak kak Aedha sambil menjambak rambut kak Ainhy dan kak Isma.
Telingaku rasanya mau pecah, palaku pusing ga karuan denger mereka tereak2 cuma karna nomor SMASH. padahal mudah saja bagiku meminta pada Ilham teman sekelasku.
Karna terlalu pusing, aku memutuskan untuk menyalakan Televisi untuk meredam suara ketiga kakakku yang sedang berperang.
Saat aku menyalakn televisi, lagi2 yang muncul berita liputan SMASH.
Sungguh gila! Hampir tiap hari SMASH ada di berbagai channel stasiun TV.
[kabar yang menyebutkan bahwa 4 Personil SMASH yaitu Rangga, Rafael, Morgan dan Dicky masih melajang, ternyata hanyalah gosip belaka] begitulah suara darh televisi.
Ketiga kakakku langsung menghentikan aksinya dan terpaku pada TV, tetap pada posisi saling menjambak.
Aku sengaja menambah volume televisi.
[Hal ini dibuktikan saat para personil SMASH dijemput oleh kekasih masing2 saat tiba di Hotel] suara dari televisi itu membuat ketiga kakakku ambruk kelantai.
Mereka duduk terkulai lemas.
[reporter kami sempat mewawancari Rangga dan kekasihnya bernama Annis di Lobby hotel.
"Ya.. Ini Anis pacar saya" ucap Rangga tersipu.
"baru 1tahun kok" ucap Anis tersenyum ramah.
Tak dapat dibayangkan berapa banyak SMASHBLAST yang akan Kecewa mendengar kabar ini]
Suara televisi itu membuat kak Aedha emosi dan mematikan televisi.
"kalian mau nomernya? Tuh ambil! Gue udah ga butuh! Gue keluar dari persaingan ini!" ucap kak Aeda kesal.
"gue juga deh.." ucap kak Isma lesu.
"sia2 dong usaha khta selama ini.. Haahh nyebelin!" ucap kak Ainhy jengkel.
"udahlah kak ngapain juga ngarep yang gak pasti.. Mending balik aja sama pacar dan gebetan kalian masing2" ucapku memberi semangat.
"tapi kan padahal gue tinggal selangkah lagi..." ucap kak Aedha lesu.
"malang ya nasib kita.." ucap kak Isma.
"iyah.. padahal kita udah usaha mati2an.." ucap kak Ainhy.
Mereka kini saling berpelukan selama beberapa menit.
"eh tunggu! Kan kita tetep bisa jadi fansnya, nah kita pepetin, kita rebut deh dari pacarnya! Banyak jalan menuju Roma, banyak cara mendapatkan cinta!" teriak kak Ainhy antusias.
"wah bener! Kita ga boleh nyerah! Masa Ratu2 Playgirl nyerah gitu aja!" sambung kak Isma dengan suara teriakan yang tidak kalah keras.
"setuju sih.. Tapi bisa ga kalian gausah pake treak? Pengeng kuping gue!" teriak kak Aedha balik.
GUBRAK!
Kakak2ku ini memang sudah gila.. Baru tobat sudah kambuh lagi.. Bahkan kali ini semangat mereka makin menggebu-gebu.
Kak Isma dan kak Ainhy saling pandang untuk beberapa saat.
"SATU.. DUA.. TIGA" kak Isma memberi aba2.
"SERANG!" teriak kak Ainhy.
Kini kakak2ku main jambak2an, tarik2an dan cakar2an lagi, bertarung hanya untuk mendapatkan nomor personil SMASH!
Saat kak Aedha berusaha lari, kak Aedha di jambak oleh kak Ainhy, kak Isma menarik tangan kak Aedha. Sementara kak Aedha menjenggut balik kak Ainhy dan mencakar kak Aedha.
"DIMANA HAPENYA" tanya kak Isma dan kak Ainhy kompak!
"gak akan gue kasi tauke ade2 yg songong kayak kalian! Lepasin gue..!" bentak kak Aedha.
"jangan pelit dong kak! Kan kita juga mau!" ucap kak Isma memohon.
"gak akan, lepas atau gue jedokin pala kalian ke tembok?" ancam kak Aedha.
"2 lawan 1, kakak bakal kalah!" ucap kak Ainhy.
"oya? Kita liat aja!" teriak kak Aedha.
"AWW" teriak ka Isma & ka Ainhy.
Dalam sekejap kak Aedha sudah berhasil menjambak rambut kak Isma dan kak Ainhy.
"sekarang mau ngomong apa kalian? Masih berani nantangin gue?" ucap kak Aedha masih menjenggut kak Isma di kanan dan kak Ainhy dikiri.
"SAKIT KAK.." treak kak Ainhy.
"MAKANYA..." suara kak Aedha terputus saat mendengar suara bel.
"Ting Nong.. Ting Nong.."
"Buka dek!" perintah kak Aedha.
Aku pun membuka pintu, dan langsung kaget melihat seseorang dibalik pintu.
SIAPA YANG ADA DIBALIK PINTU ?
BAGAIMANA KELANJUTAN PERSAINGAN MEREKA ?
SIMAK DI LAST PART :))
yang baca ninggalin jejak ~
*NISNIS*
>YANG COPAS HIDUPNYA GA TENANG DUNIA AKHIRAT
"sukses de! Gue dapet nomor Dicky, Rafael, Morgan dan Rangga SMASH!" ucap kak Aedha kegirangan.
"APA!" teriak kak Ainhy dan kak Isma dengan suara kompak.
"eh sejak kapan kalian nguping disana?" teriak kak Addha kaget.
"SATU.. DUA.. TIGA.. Serang!" tereak kak Ainhy dan kak Isma kompak.
Kak Isma dan kak Ainhy langsung menyerang kak Aedha memperebutkan HP kak Aedha untuk mendapatkan nomor 4 personil SMASH.
Entah sudah berapa lama mereka main jambak2an rambut sambil teriak2 ga jelas.
"BAGI NOMERNYA SATU AJA KAKAK!" teriak kak Ainhy dgn emosi yg menggebu-gebu, memeriksa kantong celana kak Aedha dan berharap bisa menemukan HP kak Aedha.
"IYA NIH KAN PERJANJIANNYA CUMA SATU! Bagi kita masing2 satu dong!" ucap kak Isma sambil memegangi tangan kak Aedha.
"GAK, KALIN USAHA DONG!" bentak kak Aedha sambil menjambak rambut kak Ainhy dan kak Isma.
Telingaku rasanya mau pecah, palaku pusing ga karuan denger mereka tereak2 cuma karna nomor SMASH. padahal mudah saja bagiku meminta pada Ilham teman sekelasku.
Karna terlalu pusing, aku memutuskan untuk menyalakan Televisi untuk meredam suara ketiga kakakku yang sedang berperang.
Saat aku menyalakn televisi, lagi2 yang muncul berita liputan SMASH.
Sungguh gila! Hampir tiap hari SMASH ada di berbagai channel stasiun TV.
[kabar yang menyebutkan bahwa 4 Personil SMASH yaitu Rangga, Rafael, Morgan dan Dicky masih melajang, ternyata hanyalah gosip belaka] begitulah suara darh televisi.
Ketiga kakakku langsung menghentikan aksinya dan terpaku pada TV, tetap pada posisi saling menjambak.
Aku sengaja menambah volume televisi.
[Hal ini dibuktikan saat para personil SMASH dijemput oleh kekasih masing2 saat tiba di Hotel] suara dari televisi itu membuat ketiga kakakku ambruk kelantai.
Mereka duduk terkulai lemas.
[reporter kami sempat mewawancari Rangga dan kekasihnya bernama Annis di Lobby hotel.
"Ya.. Ini Anis pacar saya" ucap Rangga tersipu.
"baru 1tahun kok" ucap Anis tersenyum ramah.
Tak dapat dibayangkan berapa banyak SMASHBLAST yang akan Kecewa mendengar kabar ini]
Suara televisi itu membuat kak Aedha emosi dan mematikan televisi.
"kalian mau nomernya? Tuh ambil! Gue udah ga butuh! Gue keluar dari persaingan ini!" ucap kak Aeda kesal.
"gue juga deh.." ucap kak Isma lesu.
"sia2 dong usaha khta selama ini.. Haahh nyebelin!" ucap kak Ainhy jengkel.
"udahlah kak ngapain juga ngarep yang gak pasti.. Mending balik aja sama pacar dan gebetan kalian masing2" ucapku memberi semangat.
"tapi kan padahal gue tinggal selangkah lagi..." ucap kak Aedha lesu.
"malang ya nasib kita.." ucap kak Isma.
"iyah.. padahal kita udah usaha mati2an.." ucap kak Ainhy.
Mereka kini saling berpelukan selama beberapa menit.
"eh tunggu! Kan kita tetep bisa jadi fansnya, nah kita pepetin, kita rebut deh dari pacarnya! Banyak jalan menuju Roma, banyak cara mendapatkan cinta!" teriak kak Ainhy antusias.
"wah bener! Kita ga boleh nyerah! Masa Ratu2 Playgirl nyerah gitu aja!" sambung kak Isma dengan suara teriakan yang tidak kalah keras.
"setuju sih.. Tapi bisa ga kalian gausah pake treak? Pengeng kuping gue!" teriak kak Aedha balik.
GUBRAK!
Kakak2ku ini memang sudah gila.. Baru tobat sudah kambuh lagi.. Bahkan kali ini semangat mereka makin menggebu-gebu.
Kak Isma dan kak Ainhy saling pandang untuk beberapa saat.
"SATU.. DUA.. TIGA" kak Isma memberi aba2.
"SERANG!" teriak kak Ainhy.
Kini kakak2ku main jambak2an, tarik2an dan cakar2an lagi, bertarung hanya untuk mendapatkan nomor personil SMASH!
Saat kak Aedha berusaha lari, kak Aedha di jambak oleh kak Ainhy, kak Isma menarik tangan kak Aedha. Sementara kak Aedha menjenggut balik kak Ainhy dan mencakar kak Aedha.
"DIMANA HAPENYA" tanya kak Isma dan kak Ainhy kompak!
"gak akan gue kasi tauke ade2 yg songong kayak kalian! Lepasin gue..!" bentak kak Aedha.
"jangan pelit dong kak! Kan kita juga mau!" ucap kak Isma memohon.
"gak akan, lepas atau gue jedokin pala kalian ke tembok?" ancam kak Aedha.
"2 lawan 1, kakak bakal kalah!" ucap kak Ainhy.
"oya? Kita liat aja!" teriak kak Aedha.
"AWW" teriak ka Isma & ka Ainhy.
Dalam sekejap kak Aedha sudah berhasil menjambak rambut kak Isma dan kak Ainhy.
"sekarang mau ngomong apa kalian? Masih berani nantangin gue?" ucap kak Aedha masih menjenggut kak Isma di kanan dan kak Ainhy dikiri.
"SAKIT KAK.." treak kak Ainhy.
"MAKANYA..." suara kak Aedha terputus saat mendengar suara bel.
"Ting Nong.. Ting Nong.."
"Buka dek!" perintah kak Aedha.
Aku pun membuka pintu, dan langsung kaget melihat seseorang dibalik pintu.
SIAPA YANG ADA DIBALIK PINTU ?
BAGAIMANA KELANJUTAN PERSAINGAN MEREKA ?
SIMAK DI LAST PART :))
yang baca ninggalin jejak ~
*NISNIS*
>YANG COPAS HIDUPNYA GA TENANG DUNIA AKHIRAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar