Sabtu, 30 Juli 2011

Spirit Of Love (Part I)


oleh * Penggemar Cerpen dan Cerbung NisNis * pada 19 Juli 2011 jam 20:15
--- INI KISAH NYATA , HANYA ADA PENYAMARAN PEMBERIAN NAMA PADA PARA TOKOH ---

namaku Narmi, aku mempunyai pacar yang bernama M. Reza Anugrah.
Aku dan Reza sudah menjalin hubungan selama 6bulan. Reza adalah cowok paling baik yang pernah ku kenal. Selain baik, dia penurut dan bisa dibilang sangat setia.

***

Seperti biasa setiap minggu, aku dan Reza pasti jalan entah nonton atau kumpul bersama teman-temannya. Namun kali ini Reza membawaku ke bogor. Perjalanan dari jakarta - bogor 3 jam, karna sangat macet pada saat itu. Aku menyimpan bermacam2 pertanyaan yang ingin aku sampaikan pada Reza, tapi aku menahan karna tidak ingin mengganggu konsentrasi Reza saat mengendarai motor.
Kami sampai jam 11.30 di sebuah Restauran Itali. Disana sangat ramai seperti sedang ada acara hajatan dalam restoran. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya tentang semua yang ku pendam pada Reza.
"yang, kita mau ngapain si kesini? Mau makan aja ampe ke bogor? Aku pegel tau dari tadi.. Capek.. Ngantuk..!" aku berbicara dengan sangat kesal.
"ada gathering geng motor aku disini.." ucap Reza sambil membetulkan poniku yg acak2an.
"ikh.. Aku bisa sendiri.. Lg juga sejak kapan kamu ikut geng motor?" tanyaku sambil menepis tangan Reza yg merapihkan poniku.
"2bulan yg lalu.. Aku sengaja rahasiain, kalo gatheringnya ga bertepatan sama jadwal jalan kita, aku juga akan ngajak kamu. Kamu pasti gak suka kan.." ucap Reza sambil membuka jaket motornya.
"kalo tau aku gak suka, kenapa kamu sekarang ajak aku? Aku mau pulang!" ucapku dengan bibir maju 5 senti.
"aku rasa ini udah raat yang tepat buat kamu tau.. Dan aku punya sesuatu.. Please yang, ngertiin aku kali ini aja.." pinta Reza sambil menggenggam tanganku.
"oke.. Aku tau.. Cowok wajar kayak gini, tapi kenapa musti kamu rahasiain dari aku?" ucapku sambil membuang muka.
"aku cuma gamau kamu marah.. kan kamu tau sendiri, aku paling takut kalo kamu udah marah.." ucap Reza memelas.
"iya sayang.. yaudah kapan kita mau masuk?" tanyaku sambil melemparkan senyum.
"sekarang.." ucap Reza sambil menggenggam tanganku lalu berjalan masuk ke restauran.
"hey Za.." ucap Seorang cowok menyapa saat kami baru masuk.
"Hay juga Ga.. Sory nih baru nyampe.. Maklum dari jakarta.. Oya.. Kenalin, ini Narmi cewek gue.." ucap Reza memperkenalkanku pada temannya.
"Rangga.." ucap cowok itu dengan senyum manisnya tan mengulurkan tangan.
"Narmi.." ucapku sambil menjabat tangannya.
"yaudah makan aja dulu,, sekalian say hay sama yg lain.. Gue juga mau nyapa yg lain dulu.. Enjoy ya.." ucap Rangga menepuk bahu Reza lalu pergi meninggalkan kami.
"yuk ke meja itu ambil makan.." ajak Reza sambil menggandengku.
"Rangga temen kamu dari geng motor ini ya?" aku bertanya pada Reza namun mataku berkeliling kemana-mana.
"iya.. Dia pendiri ketua geng motor ini.. Ketuanya lah.. Aku kenal pas gabung disini.." jelas Reza.
"oh.." ucapku singkat.
Kami berdua makan, lalu Reza langsung mengajakku ke pojok restaurant.
"yuk ke temen aku sebentar.." ajak Reza sambil menarik tanganku.
Aku diam saja dan mengikuti kemanapun Reza menarikku.
"Hoy Bis.." sapa Reza pada seorang cowok.
"eh elo Cha.. Baru keliatan nih.. Sama siapa tuh?" tanya cowok itu.
"sama sepupu gue yang waktu itu lo tanyain.. Kenalin Bis namanya Narmi.." ucap Reza cuek.
Aku langsung melotot pada Reza.
Apa-apaan dia bilang ke temennya kalo aku sepupunya? Apa dia malu mengakui aku ceweknya? Tapi tadi dia mengakui aku ceweknya pada Rangga, kenapa tidak pada cowok ini?
"Bisma.." ucap cowok itu sambil mengulurkan tangannya.
Aku masih diam memandang Reza dengan tatapan kesal.
‎"Narmi diajak kenalan tuh!" ucap Reza sambil menyenggol tubuhku.
"Narmi.." ucapku dengan senyum terpaksa.
"lebih cantik dari yang di foto yah.." ucap Bisma.
Aku diam namun melemparkan senyuman manis sebisaku, berusaha menahan emosiku yg menggebu.
Aku mulai tak tahan aku berlari keluar.
"eh Bis bentar ya.." ucap Reza lalu mengejarku.
Aku berlari keluar dan berhenti diparkiran..
"yang tunggu, kamu mau kemana?" Reza meraih tangan kanan ku.
"yang? Bukannya aku cuma kamu anggep sepupu kamu ya!" aku berteriak airmataku mulai menetes.
Perasaanku sungguh tak karuan, seenaknya saja Reza menyebutku sepupunya! Apa aku tak pantas dia pamerkan pada teman2nya? Apa dia malu punya pacar seperti aku? Atau dia memang tak pernah menganggapku selama ini?
"yang.. Dengerin aku dulu.. Aku punya alasan kenapa aku kayak gini, kamu tenang dulu, jangan emosi yang.." Reza mengangkat wajahku dan berusaha meyakinkanku dengan tatapan matanya.
"alasan? Apa? Malu? Udah 6bulan Za kita pacaran! Apa cuma karna geng motor ini semuanya pudar ampe2 kamu gamau ngakuin aku? Tau gak rasanya jadi pacar yg gak dianggep? Kalo emang kamu malu, ngapain kamu bawa aku kesini? Apa kamu juga mau putusin aku disini? Didepan temen2 kamu? Kamu mau permaluin aku disini dan.." aku terus berceloteh mengeluarkan semua pikiran negatifku, namun Reza menghentikan ucapanku.
"STOP! Plis denger dulu.. Apa aku pernah ga ngakuin kamu di depan temen2 aku yg lainnya? Bahkan kamu tau aku hampir tiap malem minggu bawa kamu kd rumah aku buat ketemu orang tua aku! Apa itu belum cukup buktiin ke kamu kalo aku bener2 sayang kamu?" jelas Reza.
"tapi kenapa.. Kenapa tadi kamu ga akuin aku didepan temen kamu Za!" hatiku mulai terasa sakit.
‎"aku mau jelasin tapi nanti.. Ga sekarang, yang penting sekarang kamu pura2 jadi sepupu aku, dan kamu deketin Bisma.. Temenin dia yang.. Plis aku mohon.." Reza terlihat sangat melas.
"tapi buat apa? Kdnapa aku musti lakuin hal yang sama sekali aku gamau lakuin? Kenapa Za!" aku mengusap airmataku.
"plis.. Lakuin ini buat aku sekali aja.. Selama ini aku selalu nurutin kamu, selalu jadi yang kamu mau, tapi untuk kali ini, aku mohon, ngertiin posisi aku.. Aku butuh bantuan kamu yang.. Bisma itu suka sama kamu.." Suara Reza terdengar pelan saat mengucapkan kata2 terakhir.
"apa? Bisma suka sama aku? Aku ini cowok kamu yang, kenapa kamu gak bilang aja kalo aku pacar kamu? Kenapa kamu ga jujur yang!" aku berteriak makin kencang meluapkan semua emosiku.
 ‎"gak semudah itu.. Bisma orangnya baik kok.. Jauh lebih baik dari aku.." raut wajah Reza makin terlihat sedih.
"Apa maksud kamu? Aku ga tahan kamu gniin, daritadi kamu puter2 penjelasan kamu, mendingan to the point aja lah! Aku ga tahan!" ucapku sambil membuang muka.
"kamu mau aku jelasin? Tapi dengan 1 syarat.." pinta Reza.
"oke apa! Cepet ngomong sebelum aku makin emosi!" bentakku pada Reza.
"Bisma itu...

BISMA APA YAA ?
SIMAK DI PART 2 nyaa :)
JANGAN LUPA YANG BACA TINGGALKAN JEJAK DAN YANG COPAS GA TENANG DUNIA AKHIRAT :))

*NISNIS*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar