Sabtu, 16 Juli 2011

Cinta Rujak Bebek (Part IV)

Ayoo kita lanjut PCCN, Nisnizer dan Bebek Lovers :p


"liat besok yah.." ucapku ragu.
"yaudah besok gue jemput!" ucap Eza mantap.
"kan gue bilang liat besok, bukan iya!" ucapku bingung.
"gak pokoknya harus! Yaudah gue pamit yah.. Salam buat bokap nyokap.. Bilang sama nyokap, calon mantunya kangen.." pamit Eza.
"nyokap gue di jakarta! Ikh calon mantu dr hongkong!" ucapku ketus.
"haha iyaudah sampe ketemu besok Atikku!" ucap Eza sambil mengecup keningku lalu pergi meninggalkanku.

Semalaman aku berfikir tentang perasaanku, tentang hatiku.
Sebenarnya aku ini sedang jatuh cinta pada siapa?
Terlalu pusing aku memikirkannya, terlalu bingung untuk mengungkapkannya.

     Keesokan siangnya, aku terpaku pada cermin.
Aku harus pakai baju apa? Dikuncir, dijdpit, dikepang atau di urai?
Sungguh pertanyaan yang amat sangat bodoh!
Lagi2 aku bingung sendiri.
Akhirnya kuputuskan untuk mengurai rambutku, mengenakan kaos dan cardigan dipadu dengan celana pendek selutut.
Aku berjalan ke arah gang komplek.
Terlihat sesosok cowok seperti pernah kulihat.
Cowok itu mengenakan kaos dan celana training panjang. Tampilannya sangat sederhana namun menawan.
Aku berjalan ke arahnya, dan ternyata benar, itu adalah Zehan si tukang rujak bebek.
"hey.. Udah lama ya?" sapaku pada Zehan.
"ah enggak kok.. Yuk ke warung bntar, sepeda aku ada disana" ajak Zehan.
"apa? Sepeda? Kita naek sepeda?" tanyaku kaget.
"iyalah.. Kenapa? Malu?" tanya Zehan.
"nggak kok, bagus sehat bgt!" ucapku dgn nada nyolot.
Gue udah dandan ngaca ampe setengah jam? Cuma buat naek sepeda? Oh My God!
Tapi entah kenapa aku tak bisa menolak. Aku malah merasa 'seperthnya ini menyenangkan'.
"ayuk naek neng" ajak Zehan.
"dibelakang sini?" tanyaku pura2 bego.
"ya iya atuh neng, masa mau di keranjang depan?" ledek Zehan.
"oke2.." akupun naik sepeda itu.
"pegangan ya neng, jalannya agak rusak di gang mawar nanti" ucap Zehan mengingatkan.
Aku hanya terdiam dan memegang pinggang Zehan dari belakang.
     Ternyata benar, ini cukup menyenangkan! Melewati persawahan belakang komplek dengan dibonceng oleh Cowok sekece Zehan. Walau profesinya gak sekece wajah dan penampilannya.
Setelah 15menit akhirnya aku sampai dirumah Zehan.
Aku langsung dikenalkan oleh kedua orangtua Zehan dan adik perempuan Zehan yg bernama Sefia.
"yuk ke dapur.." ajak Zehan.
"eh iya.." aku kaget karna terus memperhatikan ekspresi Sefia yang melihatku dengan sinis.
Zehan mulai memperkenalkan macam2 buah yang digunakan untuk membuat rujak bebek.
"tau kan yg disini apa aja? Bangkoang, ceri, mangga muda, dan masi banyak thu. Pasti taulah" ucap Zehan.
"iya.. Terus semua langsung dibebek?" tanyaku polos.
"yah enggak lah, dipotong2 dulu biar gampang numbuknya, abis itu masukin gula jawa dan yg lainnya, baru deh ditumbuk.. Mau coba?" tawar Zehan.
"boleh.." akupun mengambil posisi.
'buk..buk..buk'
baru beberapa kali menumbuk, aku sudah pegel.
"bukan gtu, tapi gini.." ucap Zehan sambil membetulkan posisi tanganku yg salah. Dan otomatis tanganku dan Zehan bersentuhan. Namun Zehan tetap tekun mengajariku. Dia tidak menyadari debaran jantungku yang berdetak begitu cepat menandingi stara tumbukkan.
'buk buk buk buk'
"ekhem.." Sefia berdekhem, matanya melotot padaku lalu membuang muka.
Aku yang takut pada tatapannya yg seakan ingin menamparku, dan mendorong aku lalu berkata pergilah dari kakakku! Sungguh menyeramkan membayangkan hal itu. Akhirnya aku melepaskan tanganku.
Zehanpun berhenti menumbuk.
"lho kenapa?" tanya Zehan bingung.
"capek.. udah ah.." ucapku takut.
"ohh yaudah biar aku aja yang lanjutin" ucap Zehan.
"iya, gue keluar dulu yah, gerah!" ucapku sambil mengelap keringat di keningku.
Akupun meninggalkan dapur dan duduk di depan rumah Zehan.
"nih neng, ibu buatin teh buat neng Ranis" ucap Ibu Zehan.
"aduh makasih bu, maap jadi ngerepotin.." ucapku berbasa basi.
"yaudah ibu tinggal ke dalem yah mau jagain bapak, teh manisnya jangan lupa diminum" ucap Ibu Zehan ramah.
"iya bu makasih" ucapku ramah.
Saat aku bermaksud ingin meminum tiba2...


TIBA-TIBA APA YAA ?
TUNGGU DI PART 5 :D
JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK YANG BACA :d

*NISNIS*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar