Sabtu, 16 Juli 2011

Cinta Rujak Bebek (Part VII)

ayoo lanjutttt pembaca yang haus cerbung :p

        Aku tak ingat jelas apa yang terjadi.. Seingatku saat aku sedang bicara tiba2 ada truk didepan kami yang keluar jalur, terasa ada hantaman yang begitu keras, aku merasakan sakit, setelah itu semua gelap.
Dan tiba2 sekarang aku sadar aku ada dirumah sakit.
Saat aku sadar ayah dan mama ku sudah duduk disampingku. Mama menangis, raut wajahnya begitu khawatir, sementara ayah terlihat begitu cemas dan gelisah.
"alhamdulillah Ranis kamu sadar.." ucap mama.
Aku melihat kesebelah kiri, ada Eza, kepalanya dibalut perban.
Melihat keadaan Eza, aku tersentak dan langsung memanggil namanya.
"Eza.." panggilku lirih.
"Eza sempet koma, tapi saat dia disatukan kamar sama kamu keadaannya membaik, dokter juga gak tau kenapa" jelas ayah.
"iya, sepertinya firasat orangtua Eza benar, kalo kamu orang terdekat Eza. Lukanya sangat parah nak.." jelas mama.
"detak jantungnya sempat berhenti.." sambung ayah dengan nada suara ragu. Mungkin takut membuatku khawatir.
airmataku jatuh ketika mendengar semuanya..
Tak tau apa yang harus ku katakan.
"sabar yah sayang.. kamu dan Eza pasti cepet sembuh.." ucap mama menenangkanku.
"oya.. ada yang nyariin kamu lho!" ucap ayah berusaha menghiburku.
Aku hanya mengerutkan kening karna bingung.
Siapa yg mencariku? Setau aku, aku gapunya temen dirumah! Dan setelah lulus sekolah 3bulan lalu, aku kehilangan kontak dengan teman2 terdekatku.
"Zehan.." sambung ayah, ketika membaca ekspresi wajahku yang kebingungan.
"Zehan nyariin aku yag?" tanyaku dengang menyinggungkan senyum.
"iya.. katanya kok hari ini dia ga liat pelanggan tercantiknya.." ucap ayah menghiburku.
"ah lebay! mana mungkin gtu.. Ayah bohong ah.." ucapku kesal.
"gitu dong senyum.. semuanya akan segera membaik sayang.." ucap mama ikut menghibur.
"iya mah.. mama kapan balik kesini?" tanyaku pada mamah.
"tadi pagi sayang.." ucap mamah sambil mengelus rambutku.
"tadi pagi?" tanyaku bingung.
"iya tadi pagi.. Mama kaget dan khawatir banget denger kamu 2hari ga sadar, mama takut kamu kenapa2 sayang" ucap mama sambil mencium keningku.
"apa? 2hari aku ga sadar?" tanyaku kaget.
Jadi aku sudah 2hari gak sadarkan diri?
"tenang, tapi luka kamu ga parah kok.." ucap ayah.
Aku melihat ke arah tangan kananku yang terasa kaku.
TANGANKU di GIPS!
Ini gak parah?
"mah ayah.. tangan Ranis kenapa?" tanyaku panik seketika menyadari tanganku yang kaku.
"tangan kamu.." sepertinya mamah tidak sanggup melanjutkan penjelasannya.
"tangan kamu.. Mengalami keretakkan.. Tapi dalam 1minggu sudah bisa pulih kok.." sambung ayah.
Lengkap sudah penderitaanku!
Lagi2 airmataku menetes.
"sayang udah jangan nangis yah.." ucap mama menenangkanku.
"iya ma.. ma.. aku lg mau sendiri boleh?" pintaku pada mama.
"tapi.." ucap mama khawatir.
"yaudah gapapa, mungkin ini bisa nenangin hatinya" ucap ayah.
"yaudah, besok pagi mama kesini lagi yah" ucap mama sambil pamit.
Aku hanya menganggukkan kepalaku.
Ayah dan mamahpun keluar.
Aku terdiam sesaat, dan melihat jam.
"hufth.. Jam 3.." ucapku setelah menarik nafas.
Aku memalingkan pandanganku pada Eza yang masih belum sadarkan dhri.
Kenapa semuanya berakhir seperti ini? Pangeranku terbarhig lemah tak sadarkan diri, sementara aku? Kondisiku sungguh sangat menyedihkan!" gerutuku.
Lagi2 aku meneteskan airmataku.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pada pintu.
"TOK.. TOK.. TOK.."
"Ngeekk.." suara pintu kamar terbuka.
Ada sesosok wanita berambut panjang dan mengenakan pakaian warna putih..

SIAPAKAH ITU ?
HIHIHIHIHIHI SIMAK DI PART 8 :)
JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK YANG BACA :d

*NISNIS*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar