"aku.. aku mau.." ucapku sambil melemparkan senyuman.
"kamu serius?" ucap Bisma sambil berusaha menggenggam tanganku.
"serius!" akupun membalas genggaman tangannya.
"tapi kenapa kamu mau? Bukannya kita baru kenal ya? Kok kamu langsung percaya dan mau?" pertanyaan Bisma sungguh membuatku merasa bodoh! Karna kalau dipikir2 lagi emang iya aku terlalu bodoh dalam bersandiwara, masa aku terima dia gitu aja? Aku aja PDKT sama Reza 2bulan, masa sama Bisma 2hari langsung jadian?
"aku.. Percaya kamu orang baik, Reza udah cerita banyak tentang kamu.." ucapku dengan ekspresi muka kaku.
"ohh.. Tentang penyakitku juga?" eksperesi wajah Bisma berubah sendu.
"iya.. Itu yang buat aku kagum sama kamu.." akupun melemparkan senyuman pada wajahnya yang terlihat sendu.
"bukan kagum.. Tapi kamu kasian kan?" pertanyaan Bisma terasa menghantam kepalaku, hingga sekarang aku bingung harus jawab apa. Dalam situasi ini aku berharap tiba2 aku pingsan supaya bisa menghindar dari situasi ini.
"aku mau lebih mengenal kamu, tau lebih banyak tentang kamu.." aku berusaha memberi tatapan yang meyakinkan pada Bisma.
"thanks ya.." ucap Bisma yang akhirnya tersenyum.
"aku yang harusnya terima kasih.. kamu udah banyak ngajarin aku hal yang belum aku pahami.." ucapku dengan tatapan serius.
"oya mau tau satu hal gak?" tanya Bisma sambil membelai pipiku.
'dhe...dheg..dheg'
nilung nilung nilung dhuer ~
rasanya jantungku meledak dan pecah.. Aku merasa deg2an diperlakukan seperti ini sama Bisma.
"boleh.." ucapku sambil menggenggam tangan Bisma yang terdiam dipipiku.
Ada apa sama aku? Apa aku benar2 mulai menyukai Bisma? Kenapa Bisa?
Ini harusnya gak boleh terjadi!
"aku udah ngerasa suka sama kamu sejak aku liat foto kamu di dompet Reza.. Haha.." ucap Bisma dengan pipi yang memerah.
"lho? Foto yang mana? Kok bisa langsung suka?" aku jadi mulai penasaran tentang hal ini.
"foto waktu kamu pake kaos biru, terus bibir kamu manyun gitu.. Pipinya chuby Lucu banget.. Aku sempet merhatiin detail, dari mata kamu aku bisa
liat kalo kamu tuh anaknya manja.. iya kan?" tanya Bisma.
"haha kok tau? Dukun ya?" ledekku.
"haha biasa aja.. tapi serius.." ucap Bisma dengan tatapan menggoda.
"iyadeh percaya.. Tapi kenapa suka sama cewek chuby dan manja?" aku mengerutkan keningku.
"gatau deh.. akumah sukanya sama kamu.. Hehe.." Senyuman Bisma terasa aneh saat itu tidak seperti senyum sebelumnya.
'tok.. tok..'
"Bisma waktunya minum obat.." ucap seorang suster.
"iya sus nanti saya minum.. taruh aja.." ucap Bisma.
"gak boleh telat, nanti sakit lagi.. Dari dulu pasien yg paling minum obat kamu Bis, makanya sering nginep sini kan.." ucap suster.
"jangan2 dia naksir sama suster" aku ikut meledek Bisma.
"wah bisa jadi" suster itu mengedipkan matanya dengan genit.
"cepet minum obat, nanti aku pulang nih.." aku memasang tampang jahat.
"iya beb.." ucapan Bisma membuat jantungku mau copot.
Aku merasa asing dengan panggilan itu, namun aku tetap berusaha terlihat santai dan tersenyum.
"oalah ini toh pacarnya? kok masih kecil" ledekan suster itu membuatku jengkel!
Aku anak kecil? Aku kelas 1 SMA dibilang anak kecil? Rasanya ingin ku pelintir bibir suster itu.
Tapi benar juga sih aku anak kecil kalau dibandingkan Bisma. Bisma berumur 21 sementara aku 15! Tidak terlalu aneh sih kalo aku disebut anak kecil..
"udah sini deh saya minum, tapi abis ini suster keluar ya.." ledek Bisma mengembalikan tatapan genit suster itu.
"iya nih obatnya.." suster itu mendekat pada Bisma untuk memberikan obatnya.
Setelah Bisma selesai minum obat, suster itupun keluar.
Wajah Bisma terlihat lebih segar.
Aku dan Bisma sempat diam-diaman sesaat, lalu Bisma mulai membuka pembicaraan lagi.
"emang kamu ga malu punya pacar kayak aku?" tanya Bisma.
"yah enggalah.. Kenapa malu? Emang kamu kenapa?" aku merasa aneh dengan pertanyaan Bisma.. Apa masih ada hal yang ia rahasiakan?
"yah.. Aku kan penyakitan.. Kalo kita lagi jalan tiba2 aku sakit? Kamu bakal ninggalin aku gitu aja atau nolong aku?" tanya Bisma.
"yah noloog kamu lah!" ucapku singkat.
Tapi kako kamu ngeluarhn darah kayak waktu itu, ihh bukan cuma ninggalin kamu, aku langsung kabur deh keluar kota! Tapi untuk apa? Aku sendiri juga gatau. Pemikiranku mulai kacau dan aneh.
"hmm.. Trus kalo tiba2 aku ngilang ninggalin kamu?" raut wajah Bisma sangat serius, seakan mencari sesuatu dari tatapan mataku.
"yah aku... Aku.." tiba2 ada suara yang mengagetkan kami.
'BRAK!' suara hantaman pada pintu yang terbuka karna di banting sangat kencang.
SIAPAKAH ITU ?
HEMMM ... PENASARAN ?
TUNGGU DI PART SELANJUTNYA :))
*NISNIS*
YANG BACA TINGGALKAN JEJAK DAN YANG COPAS HIDUPNYA GA TENANG :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar