Kamis, 11 Agustus 2011

Spirit Of Love (Part XIV)

okeyy lanjutyaa PCCN :))

"gak ada.." ucap Reza sendu.
"aku gamau keilangan kamu Za, aku mau kamu terus sama aku.." aku menangis sejadi-jadinya.
"oke oke.. aku aku tetep sama kamu dan kita tetep jalanin rencana ini.. Aku masih kuat kok bertahan buat kamu.. Kamu jangan nangis yang.." ucap Reza.
Aku tersenyum mendengar Reza.
Aku rindu dengan panggilan itu.
"Makasih yang.." spontan aku memeluk Reza.
"ehem.." Yolana berdekhem.
Aku bangun dan memeluk Yolana.
"gue seneng liat kalian gini.. Moga cinta kalian tetep utuh yaa.." ucap Yolana membalas pelukanku.
Reza berdiri dan mengusap punggungku.
Aku menoleh padanya dan ia melemparkan senyumnya.
"Mi, dipanggil Bisma.." tiba2 Rangga menghampiri kami.
"aku ke Bisma dulu ya.." ucapku pada Reza.
Reza hanya tersenyum.
Akupun langsung menuju kamar Bisma. Saat hendak membuka pintu, tiba2 pintu itu terbuka dan keluarlah Bisma.
"hoy beb!" sapa Bisma.
"eh.. manggil aku?" tanyaku.
"iya.. yuk.. kita jalan2.." ucap Bisma menggenggam tanganku. Kali ini wajahnya terlihat cerah, tidak lesu seperti tadi.
"boleh.." ucapku sampil melemparkan senyum.
Akupun berjalan keluar bersama Bisma, dan tentu saja bertemu dengan Reza, Yolana dan Rangga di teras.
"eh Bis, mau kemana?" tanya Rangga.
"gue sama Narmi mau jalan2 sekitar sini, kalian mau ikut gak?" ajak Bisma.
"gue gak ah.. Mau istirahat.." ucap Rangga.
"gue sama Reza ikut ya.." ucap Yolana.
"yaudah.. Yuk.." ajakku.
Kami berempatpun pergi jalan2 mengelilingi perkampungan. Bisma menggenggam tanganku dengan sangat erat, lama2 aku merasa sungkan karna ada Reza dibelakangku.
"duduk situ yuk.. Pemandangannya bagus.." ajak Reza.
Kamipun menuju ke sebuah bukit dan duduk disana berempat.
Saat duduk, Bisma merangkul pinggangku dan menyandarkan kepalanya di bahuku. Awalnya aku kaget, tapi sebisa mungkin aku mencoba rilex. Aku melirik ke arah Reza dan ia hanya tersenyum. Aku membalas senyumnya, lalu ku lirik Yolana, ternyata tatapannya menakutkan. Sepertinya dia tidak suka Bisma dekat denganku karna dia lebih setuju aku dengan Reza.
"aku ngerasa beruntung banget hidup didunia ini.." tiba2 Bisma bersuara.
Aku hanya tersenyum dan belum merespon.
"aku punya mama, punya Saskia, punya Reza dan kalian semua terutama Narmi.." sambung Bisma.
"aku.. aku juga seneng punya kamu.." ucapku.
"iya Bis.. dari lo kita tau apa itu sahabat dan apa itu hidup.." sambung Reza.
Bisma merubah posisi duduknya menjadi tegak, tak lagi merangkul dan bersandar padaku.
"bulan ramadhan 3hari lagi datang.. Entah aku bisa bertahan hingga akhir ramadhan ini atau engga.." ucap Bisma sendu.
"bisa kok.. kan itu yang lo nanti selama ini, gue yakin lo bisa" ucap Reza menepuk pundak Bisma.
Aku menggenggam tangan Bisma dan berkata "kamu bisa.. aku yakin.. karna kamu orang yg gak gampang nyerah" ucapku pada Bisma.

‎"iya.. sekuat tenaga aku akan bertahan.. karna buat aku hal yang paling indah dalam hidupku ya bulan ramadhan.." ucap Bisma.
"lho kenapa?" tanyaku yg merasa bingung.
"ya karna.. dibulan itulah kita mulai mensucikan diri.. Maaf yah.. Bukan kamu hal terindah dalam hidup aku, tapi kamu adalah hal terindah kedua.. kamu dan mamah.." ucap Bisma.
"aku?" aku merasa sedikit haru.
"iya.." jawab Bisma sambil tersenyum.
"gombal" ceplos Yolana tiba2 yang akhirnya bersuara.
Reza langsung membekap mulut Yolana, dan membisikkan sesuatu entah apa.
"terkadang ungkapan dari hati yang tulus terkesan berlebihan, tapi justru yang lebih itulah yang dihasilkan dari sebuah ketulusan" ucap Bisma.
Aku semakin tersentuh dengan ucapan Bisma. Benar2 banyak sekali hal yang bisa aku pelajari dari seorang Bisma.
"udah.. udah.. mending pulang yuk.. Udah mau gelap.." ajak Reza.
"yuk.. Setengah jam lg kamu harus minum obat.. Kamu belum makan kan?" tanyaku pada Bisma.
"iya belum.. Wah udah apal nih.?" ledek Bisma.
Aku hanya tersenyum, dan kami berempatpun kembali ke Villa.

Saat kembali ke Villa, ternyata Rangga telah menunggu kami, terutama Bisma.
"Bis.. Darimana aja? Kita punya kabar baik buat lo" ucap Morgan.
Ibu Diska dan Saskiapun terlihat sangat bahagia dipojok ruang tamu.
"kabar baik apa?" tanya Bisma.
"Dokter Deph SMS Rangga, dia ngasih tau tempat buat lo Operasi..!" ucap Rafael bahagia.
"bener Ga?" tanyaku pada Rangga.
"iya, Dokter Deph bilang, di Singapur ada tempat Operasi yang lumayan bagus. Dari 10 Operasi Kanker Otak, 6 diantaranya berhasil, tapi cuma 2 yang bener2 udah pulih.. Tapi tenang aja, kemungkinan berhasil buat lo menurut Dokter 48%, hampir 50% kan ? Jadi rencananya kita.." belum selesai Rangga bicara, Bisma memotong.
"makasih atas usaha kalian buat bantu gue sembuh, tapi sory, gue ngerasa itu gak perlu.." ucap Bisma
‎"lho kenapa ga perlu?" aku kaget sekali dengar ucapan Bisma.
"iya kenapa ga perlu?" sambung Reza.
"masalah biaya kak Rangga yg akan tanggung kak.." sambung Saskia.
"iya Bis.. lo gaperlu sungkan, gue ikhlas bantu lo.." ucap Rangga.
"bukan masalah biaya Ga.." jawab Bisma.
"terus masalah apa dong?" tanya Rangga yang bingung, bahkan semuapun ikut bingung. (sampe yang baca juga bingung)
"ya karna..."

KARNA APA YA ?
KENAPA BISMA GAK MAU DAN APA ALASANNYA ?
PENASARAN ?
TUNGGU DI PART SELANJUTNYAA :D

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK TERUTAMA CORET2AN KOMENTAR KALIAN :D

*NISNIS*

YANG COPAS HIDUPNYA GAK TENANG DUNIA AKHIRAT :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar