Chapter 4 – I hate You More Than Loving
You
Preview From Chapter 3 - Who Are You?!
"Tapi bagaimana kau tau bahwa aku
tidak pulang semalam? Sica Eonni?" Tebak Krystal.
"Iya,
dia mendatangi rumahku dengan Min Ho Oppa..." Jelas Luna.
"Apa?!
Min Ho Oppa?" Jantung krystal tiba-tiba terasa sesak lagi.
"Sepertinya
Min Ho Oppa mencemaskanmu..." Ucap Luna.
"Tidak,
aku benci mereka!" Krystal berjalan meninggalkan Luna.
"Ya!
Kau belum cerita apapun padaku..." Luna mengejar Krystal dengan setengah
berlari.
"Akan
aku ceritakan jika aku boleh menginap di rumahmu. Bagaimana?" Pinta
Krystal.
"Hm...
Baiklah, tapi apa kau sudah izin pada Sica Eonni?" Tanya Luna.
"Aku
sedang kabur dari rumah, Luna... Bagaimana mungkin aku izin untuk tinggal di
rumahmu? Ah satu lagi, jangan beri tau siapapun bahkan Sica Eonni,
bagaimana?" Pinta Krystal.
"Kau
harus pulang..." Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang menghampiri
keduanya.
***
"Kau
harus pulang..." Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang menghampiri
keduanya.
"Min
Ho Oppa..." Luna terlihat gugup saat menyebut nama Pria itu.
"Aku
pulang atau tidak, apa itu masalah buatmu?" Krystal berjalan meninggalkan
Min Ho bersama Luna.
"Tentu
masalah buatku, juga buat Sica..." Min Ho menarik dan menggenggam tangan
Krystal erat.
"Lepaskan
aku!" Mata Krystal mulai berair saat Min Ho menyebut nama Eonni-nya.
Krystal berusaha melepaskan genggaman tangan Min Ho padanya.
"Sakit!"
Bentak Krystal yang masih berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan
Min ho. Luna terlihat bingung dengan apa yang terjadi dihadapannya.
"Kau
tau betapa Sica mencemaskanmu? Pulanglah, Sica belum makan sejak semalam,
apakah kau tidak mencemaskannya?" Min Ho menatap Krystal tajam.
"Sica
Eonni, Sica Eonni dan Sica Eonni! Apakah kau mengkhawatirkan aku? Dimana aku
tidur? Apakah aku sarapan dengan baik? Kemana aku semalam? Apa yang aku lakukan
semalam?! Kau hanya mencemaskan Sica Eonni, tanpa mencemaskanku!" Krystal
tak bisa lagi menahan air matanya hingga mengalir begitu saja dipermukaan
pipinya.
"Apa
kau tau bagaimana perasaanku sejak kemarin? Bagaimana aku bertahan semalam
hingga siang ini? Apa kau tidak khawatir sama sekali padaku?!" Bentak
Krystal dengan suara gemetar karena menahan emosinya.
Lee
Min Ho terdiam, tangannya akhirnya melepas genggamannya pada Krystal.
"Pikirkan
perasaanku walau sekali saja... Pikirkan perasaanku saat belum ada Sica Eonni
yang muncul kembali dan merusak segalanya..." Krystal berjalan menggandeng
Luna sambil terus menangis.
***
"Krystal,
apa yang terjadi?" Luna memberikan sebotol air mineral pada Krystal.
"Luna,
beri aku waktu untuk menenangkan hati dan perasaanku..." Pinta Krystal
sambil menghapus air mata yang tak juga henti mengalir itu.
"Baiklah,
ceritakan padaku jika hatimu sudah tenang... Mau membeli pakaian ganti untukmu?
Apakah kau akan terus memakai dress ini?" Tanya Luna sambil memandang
penampilan Krystal.
"Kau
benar... Ah tapi, aku tak membawa apapun, bahkan ponselku..." Gerutu Krystal.
"Apakah
kau baru berteman denganku hari ini? Ayolah, aku yang teraktir belanja..."
Luna menggandeng Krystal menuju sebuah toko baju.
Di
toko baju tersebut, Krystal melihat kemeja lengan panjang yang kemarin Minhyuk
pinjamkan padanya. Krystal jadi teringat Minhyuk.
"Cowok
jutek... Apakah kau tidak ingin tau namaku?" Gerutu Krystal sambil menatap
kemeja itu.
"Kau
mau kemeja itu?" Tanya Luna.
"Ah...
Tidak... Aku hanya teringat seseorang..." Jawab Krystal.
"Siapa?
Kalau begitu ambil saja jika kau ingin..." Ucap Luna sambil mengambilkan
kemeja itu.
"Laki-laki
yang mengantarku tadi... Luna, banyak yang ingin aku ceritakan padamu, tapi
terlalu sakit untuk menceritakannya..." Lirih Krystal.
"Silahkan
menceritakan padaku jika menurutmu waktunya sudah tepat, oke?" Ucap Luna.
"Baiklah...
Ah baju itu lucu..." Ucap Krystal yang sangat kentara sedang mengalihkan
perhatian luna.
"Apakah
ini cocok untukku?" Krystal menunjukkan sebuah kemeja sifon lengan pendek
berwarna putih dengan sebuah rok berwarna merah selutut.
"Bagus,
kau bagus memakai apapun..." Ucap Luna sambil menarik Krystal ke kasir.
Setelah
membeli beberapa pakaian lainnya, Keduanya pulang ke rumah Luna dan membeli
beberapa cemilan di mini market dekat rumah Luna. Setelah sampai, keduanya
berbaring diatas tempat tidur Luna dengan sembarang. Suasana menjadi hening
sesaat.
"Luna...
Apakah salah jika aku membenci Sica Eonni? Aku tidak tau kenapa aku sangat
sedih hingga aku merasa sangat marah dan membenci Sica Eonni. Aku tau ini bukan
salahnya. Tapi, aku selalu merasa Sica Eonni menyakitiku..." Curhat
Krystal.
Luna
menatap Krystal Iba. "Kau hanya belum bisa menerima kenyataan kalau Min Ho
Oppa lebih memilih Sica Eonni. Aku perlahan tau apa yang sebenarnya terjadi
dari semua pertengkaranmu dengan Min Ho Oppa tadi. Sebenarnya tidak ada yang
salah, tapi memang semuanya terlalu rumit untuk kalian. Terutama kau..."
Ucap Luna.
"Mungkin
kau benar, Luna... Aku tidak menyangka Min Ho Oppa masih mencintai cinta
pertamanya, dan cinta pertamanya adalah Sica Eonni. Tidakkah ini terlalu kejam
untukku? Aku merasa sangat sakit, hingga aku membenci Sica Eonni..."
Curhat Krystal.
"Yah
aku tau, apalagi Min Ho Oppa benar-benar cinta pertamamu. Tapi kau tak
seharusnya membenci Sica Eonni. Karena sesungguhnya, Min Ho Oppa yang membawa
Sica Eonni dalam masalah ini..."Jelas Luna.
"Tapi
aku masih tidak terima cinta pertamaku direbut Sica Eonni!" Keluh Krystal.
"Krystal,
Sica Eonni tidak merebut Min Ho Oppa... Aku tidak tau sebenarnya siapa yang
membuat masalah ini semakin rumit, tapi sebenarnya ini bukan salah Sica Eonni.
Sica Eonni hanya mantan pacarnya Min Ho Oppa, dan Min Ho Oppa belum bisa
melupakan Sica Eonni pun bukan salah Sica Eonni. Sica Eonni memintamu putus
dengan Min Ho Oppa bukan karena ia ingin pacaran dengan Min Ho Oppa, kan?"
Jelas Luna.
Krystal
terlihat sedikit berpikir dan terdiam masih dengan wajah murungnya.
"Berhentilah
membenci Sica Eonni... Dia tidak bersalah sedikitpun, Sica Eonni pasti masih
sangat mengkhawatirkanmu..." Bujuk Luna.
"Luna...
Beri aku waktu... Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya..." Pinta
Krystal.
"Kau
boleh tinggal disini sampai kapanpun kau mau. Tapi kau harus perhatikan juga
bagaimana perasaan Eonni-mu. Aku tak memintamu tinggal atau pulang, aku hanya
akan dukung apapun yang menurutmu baik." Ucap Luna.
"Ah
Luna... Gomawo..." Krystal memeluk Luna, Luna pun membalas pelukan
sahabatnya.
Mereka
berdua pun menghabiskan waktu berdua di kamar Luna dengan mendengarkan
musik-musik yang bisa menghilangkan segala penat yang ada didalam hati dan
pikiran mereka.
***
"Luna,
apa kau tak lapar?" Tanya Krystal.
"Haruskah
kita pergi membeli makan?" Tanya Luna kemudian.
"Apa
kau punya bahan makanan yang bisa diolah?" Tanya Krystal lagi.
"Eomma-ku
belum pulang, tidak ada apapun di kulkas..." Jawab Luna.
"Baiklah,
ayo kita cari sesuatu yang bisa di makan!" Ajak Krystal.
Mereka
berdua pun bersiap untuk pergi mencari sebbuah restoran untuk makan malam.
Setelah cukup memilih Restoran yang terlihat asik untuk mereka berdua kunjungi,
akhirnya mereka menemukan sebuah restoran dengan iringan musik live.
"Ayo
masuk!" Ajak Krystal dengan penuh semangat.
Saat
Krystal dan Luna masuk, didalam sedang ada penampilan sebuah band pop-rock yang
membuat para pengunjung restoran yang sedang menikmati makanan menjadi semakin
terhibur dan menikmati makan di restoran ini. Namun, saat band tersebut usai
menyanyikan sebuah lagu, Krystal memperhatikan seseorang dipanggung tersebut.
Who is that?
See u on the next chapter!
follow @annisRprianti_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar