Judul : AKU DAN AIRMATA
Penulis : Annis Raka Prianti (Nisnis)
Terinspirasi oleh lagu Hijau Daun - Aku dan Airmata
"eh kamu Ga.." aku sangat terkejut saat Rangga mencolek pundakku.
"ngapain disini?" Rangga melirik sekitar sesaat dan menemukan jauh didepanku ada Dicky. "oh Dicky?" Rangga mengerutkan keningnya.
"hu um.. eh ya kamu tau cewek yang duduk di samping Dicky siapa?" aku menunjuk cewek yang aku maksud.
"oh itu, itu Fadila, kita semua panggil dia Dila.. Kenapa? Cemburu ya Lice?" Rangga menggodaku dengan kedipan matanya.
"ah nggak, cuma bingung aja.. kok dia deket dan akrab bgt yah sama Dicky?" kali ini aku tak bisa menyembunyikan rasa cemburuku. Tak bisa lagi menahan rasa penasaran yang tersimpan dihatiku.
"hahaha.. dia satu gank sama Dicky, makanya keliatan deket dan akrab bgt.. Tenang, dia gak ada hubungan apa-apa kok. Cuma lo pacarnya.." Rangga menepuk pundakku sambil tersenyum lalu berjalan pergi meninggalkanku.
Aku hanya bisa menarik napas, berusaha menenangkan hatiku dan berusaha sabar.
Akhirnya kuputuskan untuk kembali ke kelas. Dengan perasaan cemburu, kesal dan sedih aku berjalan perlahan kembali menuju kelasku. Tapi saat aku hendak membuka pintu kelas, tiba-tiba ada seseorang memanggilku.
Suara yang tak asing buatku, suara yang selalu terdengar sampai hatiku. Ya, suara Dicky, Pujaan hatiku.
"Alice.." suaranya terdengar sangat lembut.
"ii..iya?" aku menjawab dengan gugup.
"kau marah padaku?" kali ini raut wajahnya terlihat menyesal.
"oh.. Ng.. Nggak kok.. Kata siapa?" aku semakin gugup dan takut. Entah kenapa aku merasa takut melihatnya merasa bersalah.
"kenapa kamu gak bales sms aku? Kenapa gak jadi ke kelas aku?" Pertanyaan Dicky kali ini benar-benar membuatku semakin gugup! Ditambah dengan tampang imutnya yang terlihat menyesal. Innocent banget ya ampun.. Hatiku meleleh >.
"aku.. aku.." aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Mulutku seperti terkunci karena terpesona oleh wajahnya.
"Dila itu cuma temen aku, tadi ada yang ngerjain dia, jadi dia curhat, terus kita becanda-bercanda biasa aja kok" Dicky menjelaskan semua secara detail dan lengkap.
Aku hanya tersenyum memandangnya. Ternyata Dicky memikirkan perasaanku.
*Teng..Teng* bel tanda masuk berbunyi.
"aku gak apa-apa kok.. Aku gak marah sama kamu. Udah sana udah bel.." aku tersenyum lega menatapnya.
"oke, istirahat aku kesini d...eh.. Dadah.." Dickypun berlari meninggalkanku, dan masuk ke kelas.
"Angelaa" aku berteriak bahagia.
"Ssstt, ada Pak Fahrie dipintu!" ucap Angela memperingatkanku.
"Oopss.. Aku Bahagia Angela" aku berbisik ditelinga Angela kali ini.
"oh ya? Ceritakan padaku!" Angela tersenyum , ikut merasa senang.
Sepanjang pelajaran Pak Fahripun, aku dan Angela hanya mengobrol. Kadang aku merasa risih, saat ku lihat Izal dan Reza yang duduk di barisan kanan menatapku sambil tertawa kecil.
Memangnya ada apa denganku? Apa ada yang salah? Ah entahlah, buat apa aku hiraukan mereka?
*Teng.. Tengg*
"horay istirahat!" batinku.
"Ciee.. Aku gak sabar lihat Dicky kesini.. Mungkinkah kalian akan makan bareng di kantin?" Pertanyaan Angela membuatku gugup seketika. Aku langsung membayankan jika Dicky mengajakku makan ke kantin, lalu kami main suap-suapan dikantin, dan seisi kantin melihat kami! Betapa bangga dan bahagianya diriku , jika itu memang terjadi.
Tapi sudah 10menit berlalu, Dicky tak kunjung muncul.
Sungguh membuatku kesal!
"Alice, apakah kau mau ke kantin denganku, atau tetap menunggu Dicky disini?" tanya Angela tiba-tiba.
"hum.. Aku akan tetap disini menunggu Dicky.. Kau duluan saja Angela.
"okey.. Good Luck Alice" Angelapun pergi meninggalkanku.
Hatiku langsung merasa bimbang. Segala prasangka buruk dan pikiran negatif mulai bermunculan di otakku.
"oh ayolah Alice, positif thingking, dia tidak akan mengecewakanmu!" aku berbicara pada diriku sendiri untuk mengurangi rasa gelisahku.
Aku melihat Izal sedang memandangku. Aku merasa tak suka dipandang seperti itu, akupun langsung berjalan keluar kelas dan menuju kantin SENDIRIAN!
Yah.. Hanya sendiri! Sungguh menyedihkan :(
Aku berjalan dengan malas menuju kantin, saat hendak ke tempat mie ayam, kulihat Dicky sedang duduk diantara dua cewek. Dan yang satu lagi itu yang tadi aku lihat. Yaa.. dia Fadila! Tapi yang satu lagi siapa?
Belum terselesaikan rasa penasa...ranku ini, tiba-tiba ada seorang cewek lagi yang menghampiri Dicky dengan membawa es kelapa.
Aku semakin bingung dan penasaran dengan semua ini!
Siapa sih mereka semua? Siapa cewek-cewek centil itu? Apa hubungan mereka sama Dicky?
Aku tertunduk lesu melihat semua kejadian hari ini. Baru saja tadi aku bahagia, tapi sekarang Dicky membuat hatiku terluka.
Oke harus ku akui aku tak tahan, tapi aku merasa ingin bertahan. Aku sangat menyayangi Dicky.
Aku mencoba melihat Dicky, dan ternyata kini Ilham, Rangga dan Rafael telah ada bersama Dicky.
Aku terjongkok di ujung tembok kantin. Rasanya aku ingin menangis. Aku harus percaya Dicky atau harus percaya dengan apa yang aku lihat? Aku menunduk menyembunyikan wajahku dengan tanganku.
"cewek yang di kepang pinggir itu Fadila, yang dikuncir satu namanya Kiky, dan yang tadi bawa es kelapa itu namanya Fitri. Mereka semua 1gank sama Dicky. Denger-denger mereka itu terkenal dengan hobby taruhan. Hati-hati aja lo jadi korbannya. Gue khawatir tentang hubungan lo sama Dicky"
aku menoleh ke arah suara itu yang kurasakan tepat berada di samping kananku. Namun saat aku menoleh, tidak ada siapapun disampingku!
Siapakah dia sebenarnya?
Apakah aku hanya berhalusinasi?
Tapi gak mungkin kan?
NO COPAS :))
Hargai Penulis!
Tinggalkan jejak, jangan jadi pembaca misterius :D
NISNIS
Penulis : Annis Raka Prianti (Nisnis)
Terinspirasi oleh lagu Hijau Daun - Aku dan Airmata
"eh kamu Ga.." aku sangat terkejut saat Rangga mencolek pundakku.
"ngapain disini?" Rangga melirik sekitar sesaat dan menemukan jauh didepanku ada Dicky. "oh Dicky?" Rangga mengerutkan keningnya.
"hu um.. eh ya kamu tau cewek yang duduk di samping Dicky siapa?" aku menunjuk cewek yang aku maksud.
"oh itu, itu Fadila, kita semua panggil dia Dila.. Kenapa? Cemburu ya Lice?" Rangga menggodaku dengan kedipan matanya.
"ah nggak, cuma bingung aja.. kok dia deket dan akrab bgt yah sama Dicky?" kali ini aku tak bisa menyembunyikan rasa cemburuku. Tak bisa lagi menahan rasa penasaran yang tersimpan dihatiku.
"hahaha.. dia satu gank sama Dicky, makanya keliatan deket dan akrab bgt.. Tenang, dia gak ada hubungan apa-apa kok. Cuma lo pacarnya.." Rangga menepuk pundakku sambil tersenyum lalu berjalan pergi meninggalkanku.
Aku hanya bisa menarik napas, berusaha menenangkan hatiku dan berusaha sabar.
Akhirnya kuputuskan untuk kembali ke kelas. Dengan perasaan cemburu, kesal dan sedih aku berjalan perlahan kembali menuju kelasku. Tapi saat aku hendak membuka pintu kelas, tiba-tiba ada seseorang memanggilku.
Suara yang tak asing buatku, suara yang selalu terdengar sampai hatiku. Ya, suara Dicky, Pujaan hatiku.
"Alice.." suaranya terdengar sangat lembut.
"ii..iya?" aku menjawab dengan gugup.
"kau marah padaku?" kali ini raut wajahnya terlihat menyesal.
"oh.. Ng.. Nggak kok.. Kata siapa?" aku semakin gugup dan takut. Entah kenapa aku merasa takut melihatnya merasa bersalah.
"kenapa kamu gak bales sms aku? Kenapa gak jadi ke kelas aku?" Pertanyaan Dicky kali ini benar-benar membuatku semakin gugup! Ditambah dengan tampang imutnya yang terlihat menyesal. Innocent banget ya ampun.. Hatiku meleleh >.
"aku.. aku.." aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Mulutku seperti terkunci karena terpesona oleh wajahnya.
"Dila itu cuma temen aku, tadi ada yang ngerjain dia, jadi dia curhat, terus kita becanda-bercanda biasa aja kok" Dicky menjelaskan semua secara detail dan lengkap.
Aku hanya tersenyum memandangnya. Ternyata Dicky memikirkan perasaanku.
*Teng..Teng* bel tanda masuk berbunyi.
"aku gak apa-apa kok.. Aku gak marah sama kamu. Udah sana udah bel.." aku tersenyum lega menatapnya.
"oke, istirahat aku kesini d...eh.. Dadah.." Dickypun berlari meninggalkanku, dan masuk ke kelas.
"Angelaa" aku berteriak bahagia.
"Ssstt, ada Pak Fahrie dipintu!" ucap Angela memperingatkanku.
"Oopss.. Aku Bahagia Angela" aku berbisik ditelinga Angela kali ini.
"oh ya? Ceritakan padaku!" Angela tersenyum , ikut merasa senang.
Sepanjang pelajaran Pak Fahripun, aku dan Angela hanya mengobrol. Kadang aku merasa risih, saat ku lihat Izal dan Reza yang duduk di barisan kanan menatapku sambil tertawa kecil.
Memangnya ada apa denganku? Apa ada yang salah? Ah entahlah, buat apa aku hiraukan mereka?
*Teng.. Tengg*
"horay istirahat!" batinku.
"Ciee.. Aku gak sabar lihat Dicky kesini.. Mungkinkah kalian akan makan bareng di kantin?" Pertanyaan Angela membuatku gugup seketika. Aku langsung membayankan jika Dicky mengajakku makan ke kantin, lalu kami main suap-suapan dikantin, dan seisi kantin melihat kami! Betapa bangga dan bahagianya diriku , jika itu memang terjadi.
Tapi sudah 10menit berlalu, Dicky tak kunjung muncul.
Sungguh membuatku kesal!
"Alice, apakah kau mau ke kantin denganku, atau tetap menunggu Dicky disini?" tanya Angela tiba-tiba.
"hum.. Aku akan tetap disini menunggu Dicky.. Kau duluan saja Angela.
"okey.. Good Luck Alice" Angelapun pergi meninggalkanku.
Hatiku langsung merasa bimbang. Segala prasangka buruk dan pikiran negatif mulai bermunculan di otakku.
"oh ayolah Alice, positif thingking, dia tidak akan mengecewakanmu!" aku berbicara pada diriku sendiri untuk mengurangi rasa gelisahku.
Aku melihat Izal sedang memandangku. Aku merasa tak suka dipandang seperti itu, akupun langsung berjalan keluar kelas dan menuju kantin SENDIRIAN!
Yah.. Hanya sendiri! Sungguh menyedihkan :(
Aku berjalan dengan malas menuju kantin, saat hendak ke tempat mie ayam, kulihat Dicky sedang duduk diantara dua cewek. Dan yang satu lagi itu yang tadi aku lihat. Yaa.. dia Fadila! Tapi yang satu lagi siapa?
Belum terselesaikan rasa penasa...ranku ini, tiba-tiba ada seorang cewek lagi yang menghampiri Dicky dengan membawa es kelapa.
Aku semakin bingung dan penasaran dengan semua ini!
Siapa sih mereka semua? Siapa cewek-cewek centil itu? Apa hubungan mereka sama Dicky?
Aku tertunduk lesu melihat semua kejadian hari ini. Baru saja tadi aku bahagia, tapi sekarang Dicky membuat hatiku terluka.
Oke harus ku akui aku tak tahan, tapi aku merasa ingin bertahan. Aku sangat menyayangi Dicky.
Aku mencoba melihat Dicky, dan ternyata kini Ilham, Rangga dan Rafael telah ada bersama Dicky.
Aku terjongkok di ujung tembok kantin. Rasanya aku ingin menangis. Aku harus percaya Dicky atau harus percaya dengan apa yang aku lihat? Aku menunduk menyembunyikan wajahku dengan tanganku.
"cewek yang di kepang pinggir itu Fadila, yang dikuncir satu namanya Kiky, dan yang tadi bawa es kelapa itu namanya Fitri. Mereka semua 1gank sama Dicky. Denger-denger mereka itu terkenal dengan hobby taruhan. Hati-hati aja lo jadi korbannya. Gue khawatir tentang hubungan lo sama Dicky"
aku menoleh ke arah suara itu yang kurasakan tepat berada di samping kananku. Namun saat aku menoleh, tidak ada siapapun disampingku!
Siapakah dia sebenarnya?
Apakah aku hanya berhalusinasi?
Tapi gak mungkin kan?
NO COPAS :))
Hargai Penulis!
Tinggalkan jejak, jangan jadi pembaca misterius :D
NISNIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar