Kamis, 29 Mei 2014

A Pounding Heart & Trembling Hearts #The Guy-Min Woo,YongHwa,Il Woo | Chapter 4 (Last Chapter)

A Pounding Heart & Trembling Hearts #The Guy-Min Woo,YongHwa,Il Woo #LAST PART

28 September 2012 pukul 21:41
Tittle in english : A Pounding Heart & Trembling Hearts
Judul dalam bahasa indonesia : Jantung yang Berdebar dan Hati yang Bergetar
Author : Annis Raka Prianti @AnnisPrianti_

Cast       :
No Min Woo (Pasta, My Girlfriend Is Gumiho, Midas, Full House II)
Jung Yong Hwa (He’s Beautiful, Heartstring)
Jung Il Woo (49 Days, The Moon That Embraces The Sun)
Suzy Miss A (Dream High)
Park Shin Hye (He’s Beautiful, Heartstring)

Special Cast :
Kim Bum
Yuri SNSD

“Lalu, apa yang aku harus lakukan pada Min Woo?” Tanya Suzy disela isak tangisnya.
“Kita jelaskan secara baik-baik. Semoga Min Woo mau menerimanya.” Jelas Yong Hwa.
Suzy mengangguk pelan. Yong Hwa pun mengantar Suzy pulang.
*****

10 bulan telah berlalu sejak saat itu. Suzy masih merahasiakan hubungannya dengan Yong Hwa pada Min Woo. Besok Min Woo akan pulang ke Korea. Min Woo meminta Suzy menjemputnya di bandara. Suzy pun hanya menuruti keinginan calon suaminya itu.
“Min Woo!” Suzy memanggil Min Woo yang terlihat sedang mencarinya.
Min Woo pun langsung menghampiri Suzy, dan memeluk calon Isterinya itu.
“Aku sangat merindukanmu. Kau semakin terlihat cantik…” Ucap Min Woo seraya mengecup kening Suzy.
“Aku juga…” Jawab Suzy yang terlihat ragu-ragu.
Mereka berdua pun meninggalkan bandara dan langsung menuju rumah Min Woo.
Di rumah Min Woo, Suzy diajak masuk kedalam kamarnya. Min Woo pun mengambilkan sebuah hadiah untuk Suzy berupa kotak berwarna merah hati.
“’Untukku?” Tanya Suzy sebelum mengambil kotak itu.
“Bukalah…” Sahut Min Woo yang tersenyum menatap calon isterinya.
Saat Suzy membuka kotak merah hati itu, ia melihat sebuah kalung bertahtakan berlian yang berliontinkan MS yang berarti –Min Woo & Suzy-.
Suzy malah menangis saat melihat hadiah itu. Suzy mengembalikan kotak itu pada Min Woo.
“Kenapa? Apa kau tidak menyukainya?” Tanya Min Woo yang terlihat kecewa.
“Bukan…” Lirih Suzy.
“Lalu? Kenapa kau menangis? Apa aku berbuat salah? Apa hadiah ini tidak membuatmu bahagia?” Min Woo mendekap Suzy dalam pelukannya.
“Tidak… ini bukan salahmu… Ini salahku…” Ucap Suzy.
“Salahmu? Maksudnya?” Min Woo melepaskan pelukannya dan menatap gadis manis dihadapannya.
“Aku menghianatimu…” Ungkap Suzy disela isak tangisnya.
“Stt.. Ssstt… Jangan menangis lagi… Aku memaafkanmu… Siapapun orangnya, aku memaffkanmu…” Ucap Min Woo yang membelai rambut Suzy mesra.
“Yong Hwa…” Ucap Suzy dengan terbata-bata.
“Maksudmu? Dia laki-laki yang kau maksud?” Tanya Yong Hwa menegaskan.
Suzy hanya mengangguk pelan sambil terus menangis.
“Kau menyukainya? Menyayanginya? Mencintainya?” Tanya Min Woo dengan suara yang bergetar.
Lagi-lagi Suzy hanya mengangguk sambil terus menunduk.
“Lebih dari perasaanmu padaku?” Min Woo memaksa Suzy menatapnya.
Dan lagi-lagi Suzy hanya bisa menunduk dan menyembunyikan wajahnya.
“Kau tau aku sangat mencintaimu? Aku tak pernah mencintai siapapun di Amerika selain kamu! Tapi kamu? Hati aku sakit Suzy!” Min Woo memukul kasar dadanya sendiri menahan sakit dan tangisnya.
“Maafkan aku… Kau boleh memukulku, Min Woo..” Ucap Suzy yang terlihat histeris melihat Min Woo yang menyakiti dirinya sendiri.
“Menyakitimu akan membuat hatiku semakin sakit dan terluka…” Lirih Min Woo.
“Maafkan Aku…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibir mungil Suzy.
“Jika memang kau lebih bahagia bersama Yong Hwa, pergilah. Dan jangan pernah datang dihadapanku lagi…” Ucap Min Woo kasar.
“Min Woo… Aku…” Min Woo langsung membentak Suzy “Pergi!” Min Woo memalingkan wajahnya dan enggan menatap Suzy.
Suzy pun meninggalkan Min Woo dengan terisak. Suzy menghubungi Yong Hwa untuk menjemputnya di kafe tempat biasa. Mata Suzy langsung terlihat bengkak. Tapi ia berusaha tersenyum menutupi sakit hatinya.
“Suzy!” Yong Hwa menghampiri Suzy yang berdiri disudut pintu kafe.
“Sudah lama menunggu?” Tanya Yong Hwa sambil meraih tangan Suzy dan menggenggamnya.
“Tidak, aku habis menjemput Min Woo…” Jawabnya.
“Lalu?” Yong Hwa langsung terlihat khawatir.
“Dia mau melepaskanku…” Jawabnya dengan segaris senyum.
“Benarkah? Dia tidak marah?” Yong Hwa terlihat bahagia sekaligus bingung.
“Tentu…” Sahut Suzy.
“Baiklah, ayo kita pergi makan es krim!” Ajak Yong Hwa.
“Hmm…” Suzy mengangguk dan mengikuti kemana Yong Hwa membawanya pergi.
Ternyata Min Woo melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya itu.
“Bahkan Suzy menyembunyikan tangisnya didepan Yong Hwa. Sepertinya aku harus benar-benar mengalah…” Ucap Min Woo yang menatap lirih Suzy.
*****

Dua hari sejak kejadian itu, Min Woo mengatur kembali keberangkatannya ke Amerika. Namun kali ini, sepertinya Min Woo akan menetap disana untuk menjalankan perusahaan Ayahnya yang di Amerika. Sehari sebelum Min Woo pergi, ia mengirimkan Suzy berupa pesan singkat agar Suzy menemuinya di bandara dihari keberangkatannya ke Amerika.
Suzy yang mendapat pesan singkat itu, entah mengapa rasa bersalah menghantuinya.
“Apakah ini semua karena aku? Maafkan aku, Min Woo…” Lirih Suzy setelah membaca pesan singkat itu.
*****

Dihari keberangkatannya, Min Woo sudah menunggu Suzy di Bandara dengan sebuah kotak merah hati yang saat itu sempat ingin ia berikan pada Suzy.
“Min Woo!” Panggil Suzy seraya menghampiri Min Woo. Ternyata Suzy datang bersama Yong Hwa.
“Sudah lama tak bertemu, kau semakin terlihat tampan…” Goda Yong Hwa.
“Kau juga semakin terlihat bahagia.” Sindir Min Woo.
“Ada apa kau memintaku kesini?” Ucap Suzy menengahi.
“Hanya untuk member kalian kebahagiaan. Aku tak bisa melihat Suzy menangis hanya karena tidak bahagia denganku…” Lirih Min Woo.
“Min Woo, aku bahagia bersamamu…” Sahut Suzy.
“Tapi tak sebahagia saat kau bersama Yong Hwa. Kali ini aku sedang berbaik hati padamu, Yong Hwa. Harusnya jika kau menyukai seorang wanita, kau harus cepat mengungkapkannya tanpa keraguan. Karena jika tidak, wanita itu akan berpaling.” Ungkap Min Woo.
“Maaf, Min Woo…” Lirih Yong Hwa.
“Aku akan kembali ke Amerika dan menetap disana. Berkunjunglah jika kalian berdua sempat. Dan berbahagialah disini. Aku merestui kalian, aku lepaskan Suzy untuk kau.” Lirih Min Woo dengan segaris senyum perih.
“Maaf… aku sama sekali tak berniat menyakitimu, Min Woo…” Ungkap Suzy.
“Tidak, terima kasih karena sempat menjadi milikku.” Ungkap Min Woo lalu mengecup kening Suzy sesaat. Suzy hanya memejamkan kedua matanya, merasakan sentuhan bibir Min Woo yang mendarat di keningnya.
“Aku harus segera pergi… Jaga Suzy, jangan pernah menyakitinya. Jika kau melakukannya, aku akan merebutnya kembali.” Goda Min Woo lalu berlari meninggalkan Suzy dan Yong Hwa tanpa berpaling.
Ternyata air mata Min Woo menetes perlahan mengalir mengikuti bentuk lekukan pipi mulusnya. Hati Min Woo ternyata masih merasa perih. Tapi Min Woo yakin, ia pun akan menemui seseorang yang akan bergetar hatinya dan berdebar jantungnya saat seorang wanita itu melihatnya.
-----END-----
Menurut kalian, apa pelajaran yang bisa diambil?
Menurutku pribadi, jangan pernah ragu mengungkapkan perasaanmu kepada seseorang sebelum kesempatan itu hilang dan tak akan lagi datang karena orang itu telah dimiliki seseorang. Ditolak itu biasa, tapi diterima setelah ditolak jauh lebih luar biasa 

Gimana?
Thanks For Reading ^^
Nisnis @annisRprianti_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar