Kamis, 29 Mei 2014

A Pounding Heart & Trembling Hearts #The Guy-Min Woo,YongHwa,Il Woo | Chapter 2

A Pounding Heart & Trembling Hearts #The Guy-Min Woo,YongHwa,Il Woo

8 Juli 2012 pukul 13:58
Tittle in english : A Pounding Heart & Trembling Hearts
Judul dalam bahasa indonesia : Jantung yang Berdebar dan Hati yang Bergetar
Author : Annis Raka Prianti @AnnisPrianti_

Cast       :
No Min Woo (Pasta, My Girlfriend Is Gumiho, Midas, Full House II)
Jung Yong Hwa (He’s Beautiful, Heartstring)
Jung Il Woo (49 Days, The Moon That Embraces The Sun)
Suzy Miss A (Dream High)
Park Shin Hye (He’s Beautiful, Heartstring)

Preview
        Sementara itu ditempat yang berlainan, Yong Hwa sedang berjalan santai dipinggir kota seol. Saat berjalan santai, Yong Hwa berhenti disebuah toko aksesoris. Saat menatap sebuah bandana berwarna merah muda cerah dengan sebuah hiasan bunga dipinggir kirinya, ia jadi teringat oleh Suzy. Yong Hwa pun masuk untuk membeli bandana itu dan berencana akan memberikannya pada Suzy.
Tapi saat masuk, tiba-tiba ia terkejut dengan apa yang ia lihat didekat kasir.
“Apa kau suka?” Tanya Min Woo pada Suzy.
“Ya… Ini sangat lucu, dan ada bunganya.” Ungkap Suzy polos.
“Aku juga teringat padamu saat melihat bandana ini.” Ucap Min Woo sambil memakainkan Suzy bandana berwarna merah muda cerah dengan hiasan bunga dipinggir kirinya.
“Apa aku pantas memakainya?” Tanya Suzy yang meminta pendapat Min Woo.
“Ya, kau terlihat semakin manis dan menggemaskan!” Ucap Min Woo sambil mencubit pelan pipi Suzy.
“Benarkah?” Suzy mengambil sebuah cermin di tasnya, dan bercermin pada kacanya.
“Benarkan?” Min Woo terus tersenyum memandang Suzy.
“Ya… Aku akan membeli ini.” Ucap Suzy sambil menyimpan kembali kacanya.
“Tidak perlu, biar aku yang membelikannya untukmu.” Ucap Min Woo sambil melepaskan bandana itu lalu membawanya ke kasir. Suzy hanya tersenyum menatap Min Woo.
Yong Hwa yang melihatpun langsung bersembunyi agar tidak terlihat oleh Min Woo dan Suzy.
“Lagi-lagi aku kalah…” Gumam Yong Hwa sambil menatap Suzy dari kejauhan.
Min Woo dan Suzy pun keluar dari toko aksesoris itu, sementara Yong Hwa menyusul keluar setelah beberapa saat.
“Aku harus bisa melupakannya…” Ucap Yong Hwa sambil menyentuh dadanya meredam debaran jantungnya. –debaran yang selalu datang saat ia merasakan keberadaan Suzy- memang ini terasa aneh, tapi inilah hal nyata yang dirasakan Yong Hwa.
        *****

         Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Saat mendengar kabar dari Il Woo bahwa ia dan Shin Hye sedang berada di kafe The Latte, Min Woo pun ingin mengumpulkan teman-temannya disana sebelum pergi untuk tampil mengisi acara dibalai kota.
         Il Woo dan Shin Hye yang sejak tadi sedang berduaan itu menikmati kebersamaan mereka dengan saling mengenal lebih banyak satu sama lain. Mereka berdua –Il Woo dan Shin Hye- juga bercerita tentang janjinya dulu bahwa –Jika kita berdua bertemu lagi, berarti kita adalah jodoh-. Dan hal itu membuat keduanya tertawa dan tanpa sungkan mengungkapkan perasaan masing-masing.
“Awalnya aku sangat kesal saat kau goda..” Ungkap Shin Hye.
“Tapi kau sangat merindukan pertemuan itu kan?” Goda Il Woo.
“Tentu. Dan aku tidak pernah menyesali hal itu.” Ungkap Shin Hye tanpa sungkan.
“Lalu, apa kau yakin bahwa kita berjodoh?” Tanya Il Woo yang tiba-tiba meraih dan menggenggam tangan Shin Hye.
“Aku yakin… Karena ini bukan sebuah kebetulan. Ini adalah takdir. Takdir yang membuat kita bertemu kembali.” Sahut Shin Hye.
Il Woo hanya tersenyum menatap Shin Hye.
“Apa kau yakin? Atau justru malah kau yang tak yakin?” Goda Shin Hye.
“Aku yakin, bahkan sangat yakin. Aku yakin dengan debaran jantungku dan getaran hatiku yang selalu aku rasakan saat bersamamu.” Ucap Il Woo sambil meletakkan tangan Shin Hye diatas dadanya.
Muka Shin Hye tersipu dan memerah padam. Ia merasakan detakkan jantung Il Woo yang abnormal itu sambil terus tersenyum menatap Il Woo.
“Jadi, maukah kamu menjadi pacarku?” Ungkap Il Woo tanpa ragu.
Shin Hye hanya mengangguk dan tersenyum, yang artinya ia mau menerima Il Woo. Saat mereka berdua –Il Woo dan Shin Hye- saling tatap, tiba-tiba Min Woo dan Suzy datang.
“Apakah kita ketinggalan kabar baik?” Goda Min Woo yang menyadari tingkah Il Woo dan Shin Hye yang tiba-tiba salah tingkah.
“Ya… Aku dan Shin Hye… Sudah berpacaran…” Jawab Il Woo gugup.
“Wah sepertinya kita akan dapat teraktiran siang ini.” Goda Suzy.
“Oppa! Belum ada satu jam kami berpacaran, kau sudah minta teraktiran…” Sahut Shin Hye malu-malu.
“Lalu, apakah aku yang harus menteraktir kalian?” Tanya Min Woo sambil tertawa kecil.
“Tentu!” Sahut Shin Hye dan Il Woo kompak.
“Baiklah pesan saja yang kalian suka, biar aku yang bayar.” Ucap Min Woo yang akhirnya mengeluarkan kartu kreditnya.
“Benarkah?” Tanya Shin Hye untuk memastikan.
“Tentu, jangan lupa pesankan 2 hot capucinno dan satu pie buah.” Perintah Min Woo.
“Baiklah! Ayo…” Il Woo mengambil kartu kredit milik Min Woo dan langsung menarik Shin Hye berjalan bersamanya untuk memesan minuman dan cemilan.
“Mereka sangat serasi.” Ucap Suzy disela tawanya.
“Jika kita seperti mereka, apa kita akan terlihat serasi?” Goda Min Woo pada Suzy.
Suzy terlihat terdiam sesaat dengan muka yang merah padam. Saat Suzy akan menjawab, tiba-tiba Yong Hwa datang.
“Maaf, aku terlambat…” Ucap Yong Hwa yang langsung duduk disebelah Min Woo.
“Apa kau ada pekerjaan sambilan?” Tanya Min Woo dengan gugup.
“Tidak, aku hanya bangun kesiangan.” Dustanya.
“Hem… Kau mau pesan apa? Akan ku sampaikan pada Il Woo dan Shin Hye yang sedang memesan minuman.” Ucap Suzy yang juga sedikit gugup.
“Jus Melon…” Jawab Yong Hwa sambil berpura-pura sibuk dengan ipadnya untuk menghindari dirinya menatap Suzy.
“Hmm.. Aku ke kasir dulu…” Ucap Suzy yang langsung berjalan menyusul Il Woo dan Shin Hye.
Tak lama Suzy, Shin Hye dan Il Woo pun datang dengan banyak sekali cemilan dan minuman.
“Kalian akan menghabiskan ini semua?” Tanya Min Woo dengan mata membulat.
“Tentu!” Sahut Shin Hye dan Il Woo kompak.
Yang lainnya hanya tertawa dan semua pun mengobrol sambil menikmati minuman dan cemilan yang tersedia.
          *****

         Tepat pukul dua siang, mereka berlima –Min Woo, Yong Hwa, Il Woo, Shin Hye dan Suzy- telah sampai dibalai kota. The Guy bersiap mengisi acara, sementara Suzy dan Shin Hye duduk dibangku penonton terdepan.
          Setelah selesai menyanyikan 3 buah lagu, mereka semua turun dari panggung. Shin Hye dan Suzy pun menghampiri mereka –Min Woo, Yong Hwa dan Il Woo-.
“Mau aku antar pulang?” Tanya Min Woo pada Suzy.
“Hmm..” Jawab Suzy yang diiringi dengan senyum manisnya.
“Hyeong, Yong Hwa, aku dan Shin Hye duluan.” Pamin Il Woo pada Min Woo dan Shin Hye.
Min Woo langsung mengulurkan tangannya pada Suzy, tetapi sesaat Suzy hamper meraih tangan Min Woo, tiba-tiba ponsel Min Woo bordering.
“Ah, Maaf… Ibuku menelepon.” Ucap Min Woo yang langsung mengangkat teleponnya.
“Ya, Ma? Aku sedang dibalai kota, The Guy tampil sebagai bintang tamu disini. Apa? Hemm baiklah…” Min Woo pun menutup teleponnya. Raut wajah Min Woo langsung berubah setelah menerima telepon dari Ibunya.
“Ada apa?” Tanya Suzy yang merasakan perubahan ekspresi yang terlukis diwajah Min Woo.
“Maaf, sepertinya kali ini aku tidak bisa mengantarmu. Ibuku, memintaku menjemput adikku.” Ucap Min Woo.
“Hemm, tidak apa-apa… Mungkin lain waktu.” Ucap Suzy tulus.
“Bagaimana jika Yong Hwa yang mengantarkanmu? Hanya untuk memastikan kau aman sampai di rumah.” Ucap Min Woo yang terlihat khawatir.
“Tidak perlu, ini bukan pertama kalinya aku pulang sendiri.” Elak Suzy yang merasa enggan.
“Ku mohon, hanya untuk membuatku tenang. Aku sangat khawatir.” Ucap Min Woo seraya menarik tangan Suzy dan meletakkannya diatas dadanya, membuat Suzy merasakan debaran jantung Min Woo.
“Baiklah, jika Yong Hwa mau mengantarku.” Ucap Suzy akhirnya.
“Bagaimana Yong Hwa?” Tanya Min Woo yang tiba-tiba mengagetkan Yong Hwa.
“Hah? Apa?” Tanya Yong Hwa yang terlihat salah tingkah.
“Tolong antarkan Suzy pulang, untukku.” Pinta Min Woo.
“Baiklah…” Sahut Yong Hwa yang berusaha bersikap wajar.
“Hati-hati ya, jangan lupa kabari aku setelah kau sampai.” Ucap Min Woo seraya mengecup kening Suzy secepat kilat.
“Ya… Kau juga hati-hati…” Sahut Suzy.
Min Woo pun berjalan perlahan meninggalkan mereka berdua –Suzy dan Yong Hwa- dengan penuh rasa enggan.                        Sementara Yong Hwa terlihat semakin salah tingkah dan gugup saat ia tinggal berdua dengan Suzy. Sesaat Yong Hwa terdiam dan bingung harus melakukan bahkan mengatakan apa pada Suzy.
“Kau tidak perlu memaksakan diri mengantarku, aku bisa pulang sendiri.” Ucap Suzy dengan bibir yang bergetar.
“Tidak! Ah maksudku tidak usah khawatir, aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Yong Hwa yang benar-benar terlihat gugup.
        Akhirnya, Yong Hwa pun mengantar Suzy hingga rumahnya dengan masih membawa gitar selepas penampilannya tadi di balai kota. Sepanjang perjalanan, mereka berdua –Suzy dan Yong Hwa- hanya terdiam. Suasana semakin terasa tegang dan mendebarkan bagi keduanya yang ternyata jantungnya saling berdebar.
Saat sampai didepan rumah Suzy, barulah Yong Hwa memberanikan diri untuk bertanya pada Suzy.
“Hubunganmu dengan Min Woo… Sudah sejauh mana?” Tanya Yong Hwa tiba-tiba.
Suzy terdiam sesaat, wajahnya terlihat tegang sebelum akhirnya menjawab.
“Seperti yang kau lihat… Siapapun pasti tau perasaannya padaku, karena dia tidak pernah ragu mengungkapkan perasaannya padaku. Itu yang membuatku suka padanya.” Ungkap Suzy yang sangat jujur itu membuat hati Yong Hwa terasa nyeri dan ngilu karena cemburu.
“Kalau ada seorang pria lain yang mendekatimu, apakah kau akan memberinya kesempatan?” Tanya Yong Hwa tanpa ragu.
“Siapa?” Suzy menatap lirih Yong Hwa, hatinya menebak seseorang yang Yong Hwa maksud.
“Bagaimana kalau itu aku?” Tubuh Yong Hwa langsung serasa bergetar hebat akibat debaran jantungnya yang sudah tak terkendali.
         Yong Hwa pun mengeluarkan gitarnya dan mulai menyanyikan sebuah lagu buatannya.
Neul ttokgateun haneure
Neul gateun haru
Geudaega eomneun geot mal goneun
Dallajin ge eomneunde

Nan bonaenjul aratjyo
Da namgimeobsi
Anijyo anijyo nan ajik
Geudarereul mot bonaetjyo

Geuriwo geuriwoseo
Geudaega geuriwoseo
Maeilnan honjaseoman
Geudaereul bureugo bulleobwayo

Bogopa bogopaseo
Geudaega bogopaseo
Ije nan seupgwancheoreom
Geudae ireumman bureuneyo oneuldo

Haruharuga jugeul geotman gateunde
Eotteoke haeya haeyo

Saranghae saranghaeyo
Geudaereul saranghaeyo
Maljocha motagoseo
Geudaereul geureoke bonaenneyo

Mianhae mianhaeyo
Naemari deullinayo
Dwineuseun nae gobaegeul
Geudaen deurel su isseulkkayo, saranghaeyo…

(Jung Yong Hwa – Because I Miss You)
Suzy tertegun menatap Yong Hwa lirih. Hatinya bergetar dahsyat, sedahsyat debaran jantungnya saat menatap Yong Hwa.

Apakah jawaban Suzy?
Bagaimana kelanjutan kisah cinta segitiga antara Min Woo – Suzy – Yong Hwa ?
Tunggu next part yaa..
Keep comment :D
Gimana, ada peningakatan kah dari cerpen korea yang sebelumnya?
NISNIS @annisRprianti_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar