Sabtu, 07 Februari 2015

Let's Get Married Chapter 6 - Scandal?! | Hyukstal Fanfiction

Let’s Get Married




Main Cast :
Jung SooJung
Kang Minhyuk
Other Cast :
Choi MinHo
Other CNBLUE Member
Other f(x) member


Preview Chapter 5


Soojung baru saja sampai di rumahnya bersama dengan Jessica. Keduanya makan malam bersama. Soojung mulai terlihat biasa dan tidak gelisah, sampai sesuatu membuatnya panik.


                “Eonni... Aku kehilangan ponselku.” Soojung mulai terlihat panik, wajahnya mulai terlihat gelisah.


                “Jinjjayo? Bagaimana bisa kau melupakannya? Dimana terakhir kali kau memegang ponselmu?” Jessica terlihat mengerutkan dahinya.


                “Aku lupa... Eottohke... Ada sesuatu yang penting. Bagaimana jika Minhyuk menghubungiku...” Soojung menggigit ujung kukunya panik.


                “Jadi kabar dari Minhyuk lebih penting dibanding data-data pribadimu? Apakah kau benar-benar menyukainya sekarang?” Jessica terlihat datar. Ekspresinya tak bisa ditebak.


                “Wae? Apakah Eonni juga akan menentang jika aku menyukainya?” Soojung menatap Jessica dengan mata membulat.


                “Oh... Aku rasa begitu...” Sahut Jessica dingin.


                “Wae?” Soojung terlihat kecewa dengan jawaban Jessica.




***



                “Karena Minhyuk terlihat seperti mempermainkanmu. Dia bersikap baik padamu, tetapi dia tidak menunjukkan perhatian padamu diluar syuting bukan? Jangan sampai kau salah tanggap tentang kebaikannya. Kau tahu bukan, pasti ada scenario tentang apa yang harus kalian lakukan. Dan mungkin saja Minhyuk bisa berimprovisasi. Aku bukan berpikiran buruk tentangnya, hanya saja aku tidak mau kau berharap terlalu jauh, sayang.” Ungkap Jessica.
                “Minhyuk sudah menjelaskannya padaku, Eonni. Dia hanya merasa ragu, begitupun aku. Tapi aku akan renungkan nanti apa yang Eonni katakana. Untuk saat ini, aku harus menemukan ponselku.” Soojung terlihat kesal dan hendak meninggalkan meja makan.
                “Ah Eonni, aku pinjam mobilmu. Aku harus memastikan sesuatu.” Soojung mengulurkan tangannya.
                “Ada di laci meja tamu, ambilah. Jangan pulang terlalu malam. Arrasseo?” Jessica menggelengkan kepalanya pelan menatap adiknya yang sedang marah padanya.
                “Arrasseo…” Jawab Soojung tanpa berpaling pada Jessica. Jessica yang menyadari Adiknya yang terlihat kesal hanya menggelengkan kepalanya.
                Saat sedang bersiap untuk keluar dari rumah, Soojung menemukan MinHo didepan rumahnya. Soojung langsung turun dari mobil Sica dan menghampiri MinHo.
                “Apakah kau datang untuk mengembalikan ponselku?” Tanya Soojung tanpa basa-basi.
                “Oh… Mian, aku terlambat memberikannya…” MinHo menyerahkan ponsel Soojung dan menatap Soojung yang terlihat cemas.
                “Apakah kau menunggu kabar dari seseorang?” Minho memperhatikan Soojung yang berusaha menyalahkan ponselnya. Dan hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.
                “Ponselmu mati, aku rasa ada beberapa chat line dan panggilan line yang tak terjawab.” Ungkap Minho.
                “Aishhh… Kenapa kau tidak mengatakannya?” Soojung hampir membuang ponselnya karena terlihat frustasi.
                “Apakah itu Minhyuk? Jika kau benar-benar menyukainya, aku rasa aku akan bersikap lebih agresif mulai sekarang.” Ungkap Minho sambil menatap lurus kearah wajah Soojung.
                “Apa maksudmu, Oppa? Apakah kau juga menentang jika aku menyukainya? Wae? Apa yang salah dengannya. Kami hanya baru saja memulai, kenapa semua bersikap seperti ini padaku?!” Soojung menatap Minho balik dengan tatapan kesalnya, matanya mulai memerah dengan tangan yang terkepal menahan emosinya.
                “Karena aku menyukaimu… Ani… Mencintaimu… Tidakkah kau menyadarinya? Karena itu aku menentangmu menyukainya. Sesederhana itu bukan? Kau sudah terlalu lama mengabaikanku, terutama sejak kau mengenal Minhyuk. Kau berubah, Soojung.” Minho merengkuh erat kedua bahu Soojung.
                “Oppa, lepaskan. Sakit! Aku menyayangimu sebagai Oppaku, bukan perasaan sebagai seorang wanita yang menyukai pria, Oppa!” Soojung berusaha menepis rengkuhan Minho pada bahunya.
                “Karena itu, sekarang aku akan lebih menunjukkan perasaanku bukan sebagai Oppamu, tetapi sebagai pria yang mencintaimu.” Minho melepaskan rengkuhannya.
                “Tidak, kau tidak boleh melakukannya, Oppa. Hentikan perasaanmu. Kau salah…” Soojung meninggalkan Minho masuk kedalam rumah, meninggalkan Minho yang masih menatap kepergiannya.
                “Kenapa tiba-tiba Minho Oppa seperti itu, sangat menakutkan…” Soojung berlari memasuki rumahnya.
                “Kau sudah kembali? Aku tidak mendengar suara mobil dinyalakan sama sekali.” Sica menatap Adiknya yang terlihat murung lagi sekarang.
                “Minho sudah mengembalikannya, aku mau istirahat.” Soojung meletakkan kunci mobil Sica lalu berlari menuju kamarnya.
                “Kenapa aku merasa gelisah seperti ini… Rasanya sangat aneh saat Minho Oppa mengungkapkan perasaannya padaku, kenapa rasanya seperti ini… Apa mungkin au merasa sedih karena menyesal telah mengabaikannya? Andwae… Aku hanya terkejut. Ya… aku bahkan tidak pernah merasa berdebar saat bersamanya. Ini salah… Aish…” Soojung mengacak-acak rambutnya frustasi.
                “Ah… Hyukkie…” Soojung langsung panic mencari kabel chargernya dan menunggu ponselnya hingga menyala.
                “Eottohke… Pasti Hyukkie menunggu kabar dariku…” Soojung mulai melihat beberapa chat dan juga panggilan tidak terjawab.
                “Benar… Oh… Aku baru selesai fanmeeting dan akan segera menuju hotel setelah makan siang, apa yang kau lakukan sekarang? Apakah aku terlalu kaku? “ Soojung membaca isi chat dari Minhyuk sambil tersenyum.
                “Apakah kau sedang sibuk? Bersama F(x)? Atau bersama Eonnimu? Jangan lupa makan malammu.” Isi chat dari Minhyuk yang kedua.
                “Hyukkie, mianhae…” Soojung menarik napas panjang.
                “Maaf, aku baru memberimu kabar. Aku sudah selesai dengan makan malamku. Ponselku tertinggal dan mati, karena itu aku baru bisa membalas. Cepat kembali dan lakukan pekerjaanmu dengan baik, aku menunggumu.” Soojung terkekeh saat membaca isi pesan yang ia kirimkan via chat line itu.
                Soojung pergi untuk mencuci muka dan mengganti pakaiannya lalu tidur, karena besok pagi ia akan ada pemotretan untuk produk kosmetik terbaru Etude House. Sementara di Jepang, Minhyuk yang masih gelisah karena menunggu kabar dari Soojung sudah tertidur kelelahan masih dengan ponsel yang ada digenggamannya.
                Esok harinya, pagi-pagi sekali Sica sudah mengetuk pintu kamar Soojung dengan tergesa-gesa. Bahkan karena paniknyaa, Sica menerobos kamar Soojung yang memang tidak terkunci itu.
                “Ya! Ireona!” Sica mengguncangkan tubuh Soojung, berusaha membangunkannya.
                “Baca ini, kau benar-benar berkencan?!” Sica mengarahkan layar ponselnya menghadap Soojung.
                “Aku? Dengan siapa?” Soojung mengambil alih ponsel Sica.
                “Apa-apaan ini… Kenapa fotoku tersebar seperti ini?! Aku harus bertanya padanya!” Soojung meninggalkan ponsel Sica tergeletak di ranjangnya dan berlari  menuju kamar mandi.
                “Ya! Sebenarnya siapa yang kau sukai?! Bagaimana management menyelesaikan skandal ini? Semoga hal ini tidak mengganggu karirnya…” Sica menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan ikut cemas dengan berita yang tersebar diinternet tentang adiknya.
                Setelah selesai mandi, Soojung perigi kesuatu tempat dengan menggunakan taxi, tentu saja dengan mantel tebal, topi dan kaca mata. Soojung tak boleh lengah untuk kedua kalinya. Ia pergi setelah membuat janji dengan seseorang.
                “Soojung, gwaencanha?” Seseorang menghampiri Soojung yang baru saja sampai ditepi sungai han.
                “An-gwaencanha… Oppa, aku harus bagaimana sekarang… Kenapa hal ini bisa terjadi?” Soojung mulai terlihat berkaca-kaca.
                “Soojung mianhae… Aku tidak tahu ada netizen yang mengincarku dan kau. Seharusnya aku lebih hati-hati saat menjemputmu di butik Sica Eonni dan pergi ke rumahmu malam itu… Mianhae…” Minho mendekati Soojung, tetapi Soojung menghindar.
                “Menurutmu apa yang akan dilakukan oleh management tentang hal ini, Oppa?” Soojung menatap Minho masih dengan mata yang berkaca-kaca.
                Keheningan muai terjadi, dan tiba-tiba keduanya menerima telepon diwaktu yang bersamaan dari manager masing-masing. Keduanya sedikit menjauh untuk mengangkat telepon masing-masing.
                “Managerku memintaku datang ke SM Build sekarang…” Ungkap Minho setelah selesai menerima telepon.
                “Managerku juga… Aku pergi…” Soojung berjalan meinggalkan Minho.
                “Tunggu, kenapa kita tidak pergi bersama?” Minho mengejar Soojung.
                “Dan kau mau berita ini memanas? Oppa, pikirkan perasaanku…” Soojung pergi dengan sedikit berlari meninggalkan Minho.
                “Mianhae… Aku benar-benar tidak sengaja menimbulkan skandal ini… Tapi jika skandal ini bisa membuatmu berpaling padaku walau secara terpaksa, aku akan sangat senang mendapatkan skandal ini, walaupun membahayakan karir kita berdua.
                “Yeoboseyo? Manager, ada yang ingin aku pinta darimu sebelum menemui CEO.” Ungkap Minho sambil masuk kedalam mobilnya dan menuju SM Build.
                Sementara itu, Soojung baru saja mendapatkan taxi. Tangannya menggenggam ponselnya sangat erat, membuatnya terkejut saat ponselnya bordering tanda telepon via line masuk.
                “Soojungie, gwaencanha?” Terdengar suara Minhyuk dari telepon.
                “Hyukkie… Berita itu… Aku… Akan menjelaskannya nanti, aku sedang dijalan.” Soojung mematikan teleponnya karena menyadari ia sedang berada didalam taxi. Akan sangat bahaya jika supir taxi mendengar pembicaraannya dengan Minhyuk dan menyadari bahwa dirinya adalah Soojung.
                “Aishh…” Soojung memukul kaca taxi karena merasa kesal, cemas dan frustasi.
                Sementara itu, Minhyuk menatap layar ponselnya cemas. Ia mulai curiga pada sikap Soojung padanya, tapi ia berusaha untuk mengalihkan rasa curiganya dengan rasa cemasnya terhadap perasaan Soojung yang sekarang pasti sedang kacau.
                “Apakah berita itu benar?” Tanya Yonghwa yang sadar akan kegelisahan Minhyuk.
                “Entahlah, Soojung belum bisa menjelaskannya… Hyung, bukankah besok kita pulang? Tidak ada jadwal tambahan kan, Hyung?” Minhyuk terlihat gelisah.
                “Oh… Tenanglah, kita akan pulang sesuai jadwal. Kau harus percaya padanya, apapun yang terjadi.” Ungkap Yonghwa sambil meremas bahu kiri Minhyuk dan berlalu meninggalkan Minhyuk.
                “Aku bahkan belum yakin tentang perasaannya padaku… Aish… Ini terlalu rumit, kenapa semua tidak berjalan lancar…” Minhyuk memukul meja dihadapannya.
                Sementara itu, Soojung baru saja sampai di SM Ent Build, dan langsung ke ruangan meeting bersama sang CEO. Disana sudah berkumpul semua termasuk managernya.
                “Sudah diputuskan, mulai besok kalian berhenti beraktivitas sementara. Pengumuman resmi dari agensi akan dirilis besok. Silahkan jelaskan pada artis masng-masing.” Sang CEO pun meninggalkan ruangan rapat.
                “Soojung, ikut aku…” Sang manager memanggilnya ke kantornya.
                “Bagaimana hasil meetingnya?” Soojung terlihat sangat cemas, peluh beberapa kali melesat dengan mudahnya dipelipis Soojung..
                “Agensi akan merilis pernyataan resmi bahwa kalian berpacaran besok. Kalian berdua dilarang melakukan kegiatan apapun selama satu minggu sampai reaksi public surut.” Ungkap sang Manager.
                “Lalu WGM ku? Tidak bisa, aku tidak memiliki hubungan seperti itu dengan Minho Oppa…” Soojung mulai berkaca-kaca.
                “Semua foto-foto bukti kedekatanmu sudah tersebar. Agensi akan melihat respon dari public tentang hubungan kalian, karena itu bersabarlah.. Jika itu respon yang negative, agensi akan mengklarifikasi hubunganmu dengan Minho. Jadi lakukan apa yang diperintahkan CEO. WGM  mu berakhir, semua iklanmu juga. Kau diistirahatkan.” Ungkap manager.
                “Apa?! Ini gilla!” Soojung sudah tidak sanggup menahan air matanya, ia pun pergi meninggalkan ruangan manager.
                Minho yang juga baru kelua dari ruangan managernya berlari menghampiri Soojung yang sedang berjalan keluar dari SM Ent Build.
                “Soojung, mianhae…” Minho menarik tangan Soojung.
                “Berhenti membuat siapapun salah paham… Tinggalkan aku sendiri…” Soojung berusaha melepaskan genggaman tangan Minho.
                “Soojung, dengarkan aku sebentar…” Minho masih tak melepaskan genggaman tangannya.
                “Oppa, jebal… Lepaskan aku…” Soojung menatap Minho dengan air mata yang sudah tak terbendung. Air mata itu meluncur bebas dipipi Soojung. Akhirnya Minho melepaskan genggaman tangannya pada Soojung. Soojung pun meninggalkan Minho sambil menelepon seseorang.
                “Eonni, aku berjalan keluar…” Soojung menelepon Sica yang saat ini sedang menunggunya tepat didepan SM Ent Build.
                Sica langsung keluar dari mobilnya, dan memeluk adiknya saat berlari kearahnya. Soojung menangis terisak. Sica membimbingnya masuk kedalam mobil, dan ia pun mulai melajukan mobilnya ke rumahnya. Soojung tak berhenti menangis selama dalam perjalanan, Sica terlihat semakin khawatir. Saat sampai, Soojung langsung keluar dan masuk kedalam kamarnya. Sica menyusul tetapi kamar Soojung telah dikunci oleh sang pemilik.
                “Soojungie… Buka pintunya… Kau punya aku, sayang… Aku akan mendengarkanmu…” Sica mengetuk pintu kamar Soojung.
                “Aku ingin sendiri Eonni…” Teriak Soojung dari dalam kamar.
                “Baiklah, jangan berbuat macam-macam dan keluar saat makan malam nanti. Oh?” Sica terlihat berkaca-kaca menatap pintu kamar Soojung.
                “Kenapa kau harus mengalami hal yang serupa denganku… Karirmu tidak boleh berakhir sa,pai sini… Kau masih mempunyai banyak mimpi, Soojung…” Sica menghapus air matanya dan meninggalkan kamar Soojung.
                Soojung masih mengurung dirinya di kamar dan tidak keluar dari kamar walaupun Sica memksanya untuk makan malam. Sica berniat menghubungi Minho, tapi mengurungkan niatnya.
                “Aku akan menelepon Minho jika kau tidak keluar untuk makan malam!” Ancam Sica.
                Tak butuh waktu lama, Soojung langsung membuka pintu kamarnya dan menatao Sica dengan mata yang bengkak dan sembab. “ Jangan lakukan itu Eonni, aku membencinya untuk saat ini…” Ungkap Soojung sambil meninggalkan Sica didepan kamarnya dan menuju ruang makan.
                “Ini hanya kesalahpahaman bukan? Kau sudah berusaha jelaskan? Aku tahu kau tidak menyukainya walaupun Minho terlihat menyukaimu.” Sica memberikan susu pada Soojung.
                “Entahlah, aku tidak tahu kenapa rasanya aku sangat membenci Minho Oppa untuk saat ini. Aku merasa ia tidak setegas dulu. Seharusnya ia bisa melindungiku Eonni, tapi Minho Oppa tidak melakukan apapun… Aku bingung Eonni, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan…” Soojung kembali menangis.
                “Baiklah, aku akan berhenti bertanya untuk saat ini, makanlah…” Sica membelai puncak kepala adiknya. Adiknya yang plaing ia sayangi.
                “Tidurlah jika kau sudah selesai makan, dan jangan lupa minum susumu. Kau butuh waktu untuk menenangkan dirimu. Apapun yang terjadi aku tetap mendukungmu. Bahkan jika kau mendapatkan perlakuan yang sama, aku akan membelamu. Aku akan membuatmu bertahan di SM. Jangan berpikir terlalu jauh, Oh?” Sica memeluk Soojung yang sedang terdiam dan duduk hanya menatap makanannya. Sica pun meninggalkan Soojung.
                “Apakah karirku benar-benar berakhir?” Soojung terdiam. Tiba-tiba saja ponselnya bordering tanda pesan masuk.
                “Aku akan berusaha menyelesaikan masalah ini tanpa melukaimu, tenanglah Soojung. Ini salahku. Aku akan menyelesaikannya. Aku akan berusaha supaya besok berita tentang kau dan aku tidak dirilis seperti yang direncanakan.” Itulah isi pesan dari Minho.
                “Inilah yang aku rindukan dari seorang Minho Oppa…” Soojung membalas pesan itu dengan mengucapkan terima kasih. Dan mulai memakan makan malamnya.
                Esok harinya, Soojung sengaja tidak menyalahkan alarmnya dan ingin bangun siang. Bahkan ia ingin hari ini berlalu tanpa ia harus membuka matanya. Soojung menatap layar ponselnya dan raut wajah kecewa terlihat sesaat setelah ia membaca pesan dari seseorang.
                “Maafkan aku… Aku tidak bisa merubah keputusan CEO…” Isi pesan dari Minho.
                Soojung terlihat kecewa, matanya mulai memerah menahan air mata yang mendesak keluar membayangkan ia harus vakum dari dunia yang ia cintai. Bahkan ia terancam dikeluarkan seperti Eonninya, itulah pikiran Soojung yang terlihat terlalu jauh namun tak menutup kemungkinan hal itu terjadi. Saat air matanya kembali menetes, ponselnya bordering tanda pesan chat masuk.
                “Aku baru sampai di bandara, aku akan ke rumahmu dan membawa banyak oleh-oleh. Tunggu aku…” Isi pesan chat dari Minhyuk.
                “Eottohke… Kita tidak bisa syuting seperti sebelumnya. Aku tidak lagi punya alasan untuk bertemu denganmu… Apa yang harus aku lakukan…” Soojung menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
                Tiga puluh menit kemudian, Minhyuk sampai di rumah Soojung, dan bersiap menekan bel rumah Soojung tetapi terhenti saat sebuah telepon masuk.
                “Kau sudah baca artikel resmi dari SM Entertaiment? Apakah kau masih mendatangi rumahnya?” Ucap Seseorang via telepon.
                Minhyuk menutup telepon dan langsung mencari artikel yang dimaksud. Ia menemukan artikel resmi yang mengumumkan hubungan Minho dan Soojung yang resmi berpacaran satu minggu belakangan. Raut wajah Minhyuk berubah, wajahnya terlihat kecewa. Ia menatap bel rumah Soojung yang hanya berjarak beberapa centi dari pandangannya. Ia terlihat ragu apakah ia masih punya kesempatan untuk menekan bel itu dan bertemu dengan Soojung. Minhyuk terlihat memalingkan tubuhnya menjauh dari rumah Soojung. Namun lagkahnya tiba-tiba terhenti dan membalik tubuhnya kembali menatap rumah Soojung. Minhyuk masih merasa ragu harus tetap melakukan niatnya atau membuang jauh-jauh niat untuk bertemu Soojung.

Apa yang akan dilakukan Minhyuk?
Apakah Minhyuk akan menyerah pada Soojung?
Chapter ini full dramatic yaa? Karena konflik mulai muncul L
Dan maaf banget untuk fansnya choi minho shinee, aku buat minho antagonis disini 

Jangan Lupa Kritik saran dan komentarnya ^^

Dan jangan lupa Novel Hyukstal akan terbit tahun ini ^^

Jangan lupa beli di toko buku terdekat yaa, readers !



Twitter : @annisRprianti_
IG & Line : annisprianti


               
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar