Let’s Get Married
Main Cast :
Jung SooJung
Kang Minhyuk
Other Cast :
Choi MinHo
Other CNBLUE Member
Other f(x) memberPreview Chapter 5
Soojung baru saja sampai di rumahnya bersama dengan Jessica. Keduanya makan malam bersama. Soojung mulai terlihat biasa dan tidak gelisah, sampai sesuatu membuatnya panik.
“Eonni... Aku kehilangan ponselku.” Soojung mulai terlihat panik, wajahnya mulai terlihat gelisah.
“Jinjjayo? Bagaimana bisa kau melupakannya? Dimana terakhir kali kau memegang ponselmu?” Jessica terlihat mengerutkan dahinya.
“Aku lupa... Eottohke... Ada sesuatu yang penting. Bagaimana jika Minhyuk menghubungiku...” Soojung menggigit ujung kukunya panik.
“Jadi kabar dari Minhyuk lebih penting dibanding data-data pribadimu? Apakah kau benar-benar menyukainya sekarang?” Jessica terlihat datar. Ekspresinya tak bisa ditebak.
“Wae? Apakah Eonni juga akan menentang jika aku menyukainya?” Soojung menatap Jessica dengan mata membulat.
“Oh... Aku rasa begitu...” Sahut Jessica dingin.
“Wae?” Soojung terlihat kecewa dengan jawaban Jessica.
***
“Karena
Minhyuk terlihat seperti mempermainkanmu. Dia bersikap baik padamu, tetapi dia
tidak menunjukkan perhatian padamu diluar syuting bukan? Jangan sampai kau
salah tanggap tentang kebaikannya. Kau tahu bukan, pasti ada scenario tentang
apa yang harus kalian lakukan. Dan mungkin saja Minhyuk bisa berimprovisasi.
Aku bukan berpikiran buruk tentangnya, hanya saja aku tidak mau kau berharap
terlalu jauh, sayang.” Ungkap Jessica.
“Minhyuk
sudah menjelaskannya padaku, Eonni. Dia hanya merasa ragu, begitupun aku. Tapi
aku akan renungkan nanti apa yang Eonni katakana. Untuk saat ini, aku harus
menemukan ponselku.” Soojung terlihat kesal dan hendak meninggalkan meja makan.
“Ah
Eonni, aku pinjam mobilmu. Aku harus memastikan sesuatu.” Soojung mengulurkan
tangannya.
“Ada di
laci meja tamu, ambilah. Jangan pulang terlalu malam. Arrasseo?” Jessica
menggelengkan kepalanya pelan menatap adiknya yang sedang marah padanya.
“Arrasseo…”
Jawab Soojung tanpa berpaling pada Jessica. Jessica yang menyadari Adiknya yang
terlihat kesal hanya menggelengkan kepalanya.
Saat
sedang bersiap untuk keluar dari rumah, Soojung menemukan MinHo didepan
rumahnya. Soojung langsung turun dari mobil Sica dan menghampiri MinHo.
“Apakah
kau datang untuk mengembalikan ponselku?” Tanya Soojung tanpa basa-basi.
“Oh…
Mian, aku terlambat memberikannya…” MinHo menyerahkan ponsel Soojung dan
menatap Soojung yang terlihat cemas.
“Apakah
kau menunggu kabar dari seseorang?” Minho memperhatikan Soojung yang berusaha
menyalahkan ponselnya. Dan hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.
“Ponselmu
mati, aku rasa ada beberapa chat line dan panggilan line yang tak terjawab.”
Ungkap Minho.
“Aishhh…
Kenapa kau tidak mengatakannya?” Soojung hampir membuang ponselnya karena
terlihat frustasi.
“Apakah
itu Minhyuk? Jika kau benar-benar menyukainya, aku rasa aku akan bersikap lebih
agresif mulai sekarang.” Ungkap Minho sambil menatap lurus kearah wajah
Soojung.
“Apa
maksudmu, Oppa? Apakah kau juga menentang jika aku menyukainya? Wae? Apa yang
salah dengannya. Kami hanya baru saja memulai, kenapa semua bersikap seperti
ini padaku?!” Soojung menatap Minho balik dengan tatapan kesalnya, matanya
mulai memerah dengan tangan yang terkepal menahan emosinya.
“Karena
aku menyukaimu… Ani… Mencintaimu… Tidakkah kau menyadarinya? Karena itu aku
menentangmu menyukainya. Sesederhana itu bukan? Kau sudah terlalu lama
mengabaikanku, terutama sejak kau mengenal Minhyuk. Kau berubah, Soojung.”
Minho merengkuh erat kedua bahu Soojung.
“Oppa,
lepaskan. Sakit! Aku menyayangimu sebagai Oppaku, bukan perasaan sebagai
seorang wanita yang menyukai pria, Oppa!” Soojung berusaha menepis rengkuhan
Minho pada bahunya.
“Karena
itu, sekarang aku akan lebih menunjukkan perasaanku bukan sebagai Oppamu,
tetapi sebagai pria yang mencintaimu.” Minho melepaskan rengkuhannya.
“Tidak,
kau tidak boleh melakukannya, Oppa. Hentikan perasaanmu. Kau salah…” Soojung
meninggalkan Minho masuk kedalam rumah, meninggalkan Minho yang masih menatap
kepergiannya.
“Kenapa
tiba-tiba Minho Oppa seperti itu, sangat menakutkan…” Soojung berlari memasuki
rumahnya.
“Kau
sudah kembali? Aku tidak mendengar suara mobil dinyalakan sama sekali.” Sica
menatap Adiknya yang terlihat murung lagi sekarang.
“Minho
sudah mengembalikannya, aku mau istirahat.” Soojung meletakkan kunci mobil Sica
lalu berlari menuju kamarnya.
“Kenapa
aku merasa gelisah seperti ini… Rasanya sangat aneh saat Minho Oppa
mengungkapkan perasaannya padaku, kenapa rasanya seperti ini… Apa mungkin au
merasa sedih karena menyesal telah mengabaikannya? Andwae… Aku hanya terkejut.
Ya… aku bahkan tidak pernah merasa berdebar saat bersamanya. Ini salah… Aish…”
Soojung mengacak-acak rambutnya frustasi.
“Ah…
Hyukkie…” Soojung langsung panic mencari kabel chargernya dan menunggu
ponselnya hingga menyala.
“Eottohke…
Pasti Hyukkie menunggu kabar dariku…” Soojung mulai melihat beberapa chat dan
juga panggilan tidak terjawab.
“Benar…
Oh… Aku
baru selesai fanmeeting dan akan segera menuju hotel setelah makan siang, apa
yang kau lakukan sekarang? Apakah aku terlalu kaku? “ Soojung membaca
isi chat dari Minhyuk sambil tersenyum.
“Apakah
kau sedang sibuk? Bersama F(x)? Atau bersama Eonnimu? Jangan lupa makan
malammu.” Isi chat dari Minhyuk yang kedua.
“Hyukkie,
mianhae…” Soojung menarik napas panjang.
“Maaf,
aku baru memberimu kabar. Aku sudah selesai dengan makan malamku. Ponselku
tertinggal dan mati, karena itu aku baru bisa membalas. Cepat kembali dan
lakukan pekerjaanmu dengan baik, aku menunggumu.” Soojung terkekeh saat membaca
isi pesan yang ia kirimkan via chat line itu.
Soojung
pergi untuk mencuci muka dan mengganti pakaiannya lalu tidur, karena besok pagi
ia akan ada pemotretan untuk produk kosmetik terbaru Etude House. Sementara di
Jepang, Minhyuk yang masih gelisah karena menunggu kabar dari Soojung sudah tertidur
kelelahan masih dengan ponsel yang ada digenggamannya.
Esok
harinya, pagi-pagi sekali Sica sudah mengetuk pintu kamar Soojung dengan
tergesa-gesa. Bahkan karena paniknyaa, Sica menerobos kamar Soojung yang memang
tidak terkunci itu.
“Ya! Ireona!”
Sica mengguncangkan tubuh Soojung, berusaha membangunkannya.
“Baca
ini, kau benar-benar berkencan?!” Sica mengarahkan layar ponselnya menghadap
Soojung.
“Aku? Dengan
siapa?” Soojung mengambil alih ponsel Sica.
“Apa-apaan
ini… Kenapa fotoku tersebar seperti ini?! Aku harus bertanya padanya!” Soojung
meninggalkan ponsel Sica tergeletak di ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi.
“Ya! Sebenarnya
siapa yang kau sukai?! Bagaimana management menyelesaikan skandal ini? Semoga hal
ini tidak mengganggu karirnya…” Sica menutup wajahnya dengan kedua telapak
tangannya dan ikut cemas dengan berita yang tersebar diinternet tentang
adiknya.
Setelah
selesai mandi, Soojung perigi kesuatu tempat dengan menggunakan taxi, tentu
saja dengan mantel tebal, topi dan kaca mata. Soojung tak boleh lengah untuk
kedua kalinya. Ia pergi setelah membuat janji dengan seseorang.
“Soojung,
gwaencanha?” Seseorang menghampiri Soojung yang baru saja sampai ditepi sungai
han.
“An-gwaencanha…
Oppa, aku harus bagaimana sekarang… Kenapa hal ini bisa terjadi?” Soojung mulai
terlihat berkaca-kaca.
“Soojung
mianhae… Aku tidak tahu ada netizen yang mengincarku dan kau. Seharusnya aku
lebih hati-hati saat menjemputmu di butik Sica Eonni dan pergi ke rumahmu malam
itu… Mianhae…” Minho mendekati Soojung, tetapi Soojung menghindar.
“Menurutmu
apa yang akan dilakukan oleh management tentang hal ini, Oppa?” Soojung menatap
Minho masih dengan mata yang berkaca-kaca.
Keheningan
muai terjadi, dan tiba-tiba keduanya menerima telepon diwaktu yang bersamaan
dari manager masing-masing. Keduanya sedikit menjauh untuk mengangkat telepon
masing-masing.
“Managerku
memintaku datang ke SM Build sekarang…” Ungkap Minho setelah selesai menerima
telepon.
“Managerku
juga… Aku pergi…” Soojung berjalan meinggalkan Minho.
“Tunggu,
kenapa kita tidak pergi bersama?” Minho mengejar Soojung.
“Dan
kau mau berita ini memanas? Oppa, pikirkan perasaanku…” Soojung pergi dengan
sedikit berlari meninggalkan Minho.
“Mianhae…
Aku benar-benar tidak sengaja menimbulkan skandal ini… Tapi jika skandal ini
bisa membuatmu berpaling padaku walau secara terpaksa, aku akan sangat senang
mendapatkan skandal ini, walaupun membahayakan karir kita berdua.
“Yeoboseyo?
Manager, ada yang ingin aku pinta darimu sebelum menemui CEO.” Ungkap Minho
sambil masuk kedalam mobilnya dan menuju SM Build.
Sementara
itu, Soojung baru saja mendapatkan taxi. Tangannya menggenggam ponselnya sangat
erat, membuatnya terkejut saat ponselnya bordering tanda telepon via line
masuk.
“Soojungie,
gwaencanha?” Terdengar suara Minhyuk dari telepon.
“Hyukkie…
Berita itu… Aku… Akan menjelaskannya nanti, aku sedang dijalan.” Soojung
mematikan teleponnya karena menyadari ia sedang berada didalam taxi. Akan sangat
bahaya jika supir taxi mendengar pembicaraannya dengan Minhyuk dan menyadari
bahwa dirinya adalah Soojung.
“Aishh…”
Soojung memukul kaca taxi karena merasa kesal, cemas dan frustasi.
Sementara
itu, Minhyuk menatap layar ponselnya cemas. Ia mulai curiga pada sikap Soojung
padanya, tapi ia berusaha untuk mengalihkan rasa curiganya dengan rasa cemasnya
terhadap perasaan Soojung yang sekarang pasti sedang kacau.
“Apakah
berita itu benar?” Tanya Yonghwa yang sadar akan kegelisahan Minhyuk.
“Entahlah,
Soojung belum bisa menjelaskannya… Hyung, bukankah besok kita pulang? Tidak ada
jadwal tambahan kan, Hyung?” Minhyuk terlihat gelisah.
“Oh…
Tenanglah, kita akan pulang sesuai jadwal. Kau harus percaya padanya, apapun
yang terjadi.” Ungkap Yonghwa sambil meremas bahu kiri Minhyuk dan berlalu
meninggalkan Minhyuk.
“Aku
bahkan belum yakin tentang perasaannya padaku… Aish… Ini terlalu rumit, kenapa
semua tidak berjalan lancar…” Minhyuk memukul meja dihadapannya.
Sementara
itu, Soojung baru saja sampai di SM Ent Build, dan langsung ke ruangan meeting
bersama sang CEO. Disana sudah berkumpul semua termasuk managernya.
“Sudah
diputuskan, mulai besok kalian berhenti beraktivitas sementara. Pengumuman resmi
dari agensi akan dirilis besok. Silahkan jelaskan pada artis masng-masing.” Sang
CEO pun meninggalkan ruangan rapat.
“Soojung,
ikut aku…” Sang manager memanggilnya ke kantornya.
“Bagaimana
hasil meetingnya?” Soojung terlihat sangat cemas, peluh beberapa kali melesat
dengan mudahnya dipelipis Soojung..
“Agensi
akan merilis pernyataan resmi bahwa kalian berpacaran besok. Kalian berdua
dilarang melakukan kegiatan apapun selama satu minggu sampai reaksi public surut.”
Ungkap sang Manager.
“Lalu
WGM ku? Tidak bisa, aku tidak memiliki hubungan seperti itu dengan Minho Oppa…”
Soojung mulai berkaca-kaca.
“Semua
foto-foto bukti kedekatanmu sudah tersebar. Agensi akan melihat respon dari
public tentang hubungan kalian, karena itu bersabarlah.. Jika itu respon yang negative,
agensi akan mengklarifikasi hubunganmu dengan Minho. Jadi lakukan apa yang
diperintahkan CEO. WGM mu berakhir,
semua iklanmu juga. Kau diistirahatkan.” Ungkap manager.
“Apa?! Ini
gilla!” Soojung sudah tidak sanggup menahan air matanya, ia pun pergi
meninggalkan ruangan manager.
Minho yang
juga baru kelua dari ruangan managernya berlari menghampiri Soojung yang sedang
berjalan keluar dari SM Ent Build.
“Soojung,
mianhae…” Minho menarik tangan Soojung.
“Berhenti
membuat siapapun salah paham… Tinggalkan aku sendiri…” Soojung berusaha
melepaskan genggaman tangan Minho.
“Soojung,
dengarkan aku sebentar…” Minho masih tak melepaskan genggaman tangannya.
“Oppa,
jebal… Lepaskan aku…” Soojung menatap Minho dengan air mata yang sudah tak
terbendung. Air mata itu meluncur bebas dipipi Soojung. Akhirnya Minho
melepaskan genggaman tangannya pada Soojung. Soojung pun meninggalkan Minho
sambil menelepon seseorang.
“Eonni,
aku berjalan keluar…” Soojung menelepon Sica yang saat ini sedang menunggunya
tepat didepan SM Ent Build.
Sica
langsung keluar dari mobilnya, dan memeluk adiknya saat berlari kearahnya. Soojung
menangis terisak. Sica membimbingnya masuk kedalam mobil, dan ia pun mulai
melajukan mobilnya ke rumahnya. Soojung tak berhenti menangis selama dalam
perjalanan, Sica terlihat semakin khawatir. Saat sampai, Soojung langsung
keluar dan masuk kedalam kamarnya. Sica menyusul tetapi kamar Soojung telah
dikunci oleh sang pemilik.
“Soojungie…
Buka pintunya… Kau punya aku, sayang… Aku akan mendengarkanmu…” Sica mengetuk
pintu kamar Soojung.
“Aku
ingin sendiri Eonni…” Teriak Soojung dari dalam kamar.
“Baiklah,
jangan berbuat macam-macam dan keluar saat makan malam nanti. Oh?” Sica
terlihat berkaca-kaca menatap pintu kamar Soojung.
“Kenapa
kau harus mengalami hal yang serupa denganku… Karirmu tidak boleh berakhir
sa,pai sini… Kau masih mempunyai banyak mimpi, Soojung…” Sica menghapus air
matanya dan meninggalkan kamar Soojung.
Soojung
masih mengurung dirinya di kamar dan tidak keluar dari kamar walaupun Sica memksanya
untuk makan malam. Sica berniat menghubungi Minho, tapi mengurungkan niatnya.
“Aku
akan menelepon Minho jika kau tidak keluar untuk makan malam!” Ancam Sica.
Tak
butuh waktu lama, Soojung langsung membuka pintu kamarnya dan menatao Sica
dengan mata yang bengkak dan sembab. “ Jangan lakukan itu Eonni, aku
membencinya untuk saat ini…” Ungkap Soojung sambil meninggalkan Sica didepan
kamarnya dan menuju ruang makan.
“Ini
hanya kesalahpahaman bukan? Kau sudah berusaha jelaskan? Aku tahu kau tidak
menyukainya walaupun Minho terlihat menyukaimu.” Sica memberikan susu pada
Soojung.
“Entahlah,
aku tidak tahu kenapa rasanya aku sangat membenci Minho Oppa untuk saat ini. Aku
merasa ia tidak setegas dulu. Seharusnya ia bisa melindungiku Eonni, tapi Minho
Oppa tidak melakukan apapun… Aku bingung Eonni, aku tidak tahu apa yang harus
aku lakukan…” Soojung kembali menangis.
“Baiklah,
aku akan berhenti bertanya untuk saat ini, makanlah…” Sica membelai puncak
kepala adiknya. Adiknya yang plaing ia sayangi.
“Tidurlah
jika kau sudah selesai makan, dan jangan lupa minum susumu. Kau butuh waktu
untuk menenangkan dirimu. Apapun yang terjadi aku tetap mendukungmu. Bahkan jika
kau mendapatkan perlakuan yang sama, aku akan membelamu. Aku akan membuatmu
bertahan di SM. Jangan berpikir terlalu jauh, Oh?” Sica memeluk Soojung yang
sedang terdiam dan duduk hanya menatap makanannya. Sica pun meninggalkan
Soojung.
“Apakah
karirku benar-benar berakhir?” Soojung terdiam. Tiba-tiba saja ponselnya bordering
tanda pesan masuk.
“Aku
akan berusaha menyelesaikan masalah ini tanpa melukaimu, tenanglah Soojung. Ini
salahku. Aku akan menyelesaikannya. Aku akan berusaha supaya besok berita
tentang kau dan aku tidak dirilis seperti yang direncanakan.” Itulah isi pesan
dari Minho.
“Inilah
yang aku rindukan dari seorang Minho Oppa…” Soojung membalas pesan itu dengan
mengucapkan terima kasih. Dan mulai memakan makan malamnya.
Esok
harinya, Soojung sengaja tidak menyalahkan alarmnya dan ingin bangun siang. Bahkan
ia ingin hari ini berlalu tanpa ia harus membuka matanya. Soojung menatap layar
ponselnya dan raut wajah kecewa terlihat sesaat setelah ia membaca pesan dari
seseorang.
“Maafkan
aku… Aku tidak bisa merubah keputusan CEO…” Isi pesan dari Minho.
Soojung
terlihat kecewa, matanya mulai memerah menahan air mata yang mendesak keluar
membayangkan ia harus vakum dari dunia yang ia cintai. Bahkan ia terancam
dikeluarkan seperti Eonninya, itulah pikiran Soojung yang terlihat terlalu jauh
namun tak menutup kemungkinan hal itu terjadi. Saat air matanya kembali
menetes, ponselnya bordering tanda pesan chat masuk.
“Aku
baru sampai di bandara, aku akan ke rumahmu dan membawa banyak oleh-oleh. Tunggu
aku…” Isi pesan chat dari Minhyuk.
“Eottohke…
Kita tidak bisa syuting seperti sebelumnya. Aku tidak lagi punya alasan untuk
bertemu denganmu… Apa yang harus aku lakukan…” Soojung menangis sambil menutup
wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Tiga puluh
menit kemudian, Minhyuk sampai di rumah Soojung, dan bersiap menekan bel rumah
Soojung tetapi terhenti saat sebuah telepon masuk.
“Kau
sudah baca artikel resmi dari SM Entertaiment? Apakah kau masih mendatangi
rumahnya?” Ucap Seseorang via telepon.
Minhyuk
menutup telepon dan langsung mencari artikel yang dimaksud. Ia menemukan
artikel resmi yang mengumumkan hubungan Minho dan Soojung yang resmi berpacaran
satu minggu belakangan. Raut wajah Minhyuk berubah, wajahnya terlihat kecewa. Ia
menatap bel rumah Soojung yang hanya berjarak beberapa centi dari pandangannya.
Ia terlihat ragu apakah ia masih punya kesempatan untuk menekan bel itu dan
bertemu dengan Soojung. Minhyuk terlihat memalingkan tubuhnya menjauh dari
rumah Soojung. Namun lagkahnya tiba-tiba terhenti dan membalik tubuhnya kembali
menatap rumah Soojung. Minhyuk masih merasa ragu harus tetap melakukan niatnya
atau membuang jauh-jauh niat untuk bertemu Soojung.
Apa yang akan dilakukan Minhyuk?
Apakah Minhyuk akan menyerah pada Soojung?
Chapter ini full dramatic yaa? Karena konflik mulai muncul L
Dan maaf banget untuk fansnya choi minho shinee, aku buat
minho antagonis disini
Jangan Lupa Kritik saran dan komentarnya ^^
Dan jangan lupa Novel Hyukstal akan terbit tahun ini ^^
Jangan lupa beli di toko buku terdekat yaa, readers !
Twitter : @annisRprianti_
IG & Line : annisprianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar