Let’s Get Married
Main Cast :
Jung SooJung
Kang Minhyuk
Other Cast :
Choi MinHo
Other CNBLUE Member
Other f(x) memberPreview Chapter 8
Flashback , Sulli Part.
“Manager, apa yang sebenarnya
terjadi? Ada apa dengan Soojung? Bagaimana Soojung bisa mendapat skandal
seperti itu?” Sulli langsung bertanya tanpa henti.
“Apakah aku tak cukup? Kenapa
mereka melakukannya pada Soojung??!” Sulli semakin terlihat memanas, ia mulai
mengepal kedua tangannya diatas meja.
“Tenanglah… Hal ini tidak separah
yang kau pikirkan, semua sudah direncanakan oleh Minho. Kami akan membuat Minho
dan Soojung disukai, walau terkesan terpaksa. Akan banyak iklan yang masuk
untuk mereka berdua atas rekomendasi Minho. Dan Minholah yang meminta hubungan
mereka diungkap. Ini bukan skandal yang membahayakan.” Ungkap sang manager.
“Apa?! Lalu kenapa kau bilang akan
menghentikan semua aktivitas Soojung? Tidakkah kau berlebihan? Dan tidakkah kau
memikirkan perasaan Soojung?!” Sulli semakin emosi mendengar hal tidak masuk
akal dari managernya.
“Untuk membuatnya lebih dekat
dengan Minho. Tenanglah, sudah ku katakana semua sudah direncanakan bukan? Kau
cukup lanjutkan kesibukkanmu sendiri.” Ucap sang manager.
“Ya! Apakah mereka pikir kehidupan
aktris bisa mereka mainkan sesuai dengan keinginan mereka?!” Sulli langsung
meninggalkan ruang managernya dan menghubungi Soojung saat itu.
Flashback Off
“Aku benci padamu, Oppa…” Lirih
Soojung.
“Tidak… Aku tidak melakukannya,
Soojung. Kau salah paham. Aku hanya berniat membantumu keluar dari masalah
ini…” Minho semakin mendekat kearah Soojung, namun Minhyuk tetap berusaha
melindungi Soojung dari Minho.
“BUGH!” Terdengar suara pukulan.
***
Make Me Stronger
“BUGH!” Terdengar suara
pukulan. Ternyata Minho melayangkan tinjuannya pada wajah Minhyuk.
“Berhenti menjadi pahlawan
untuknya! Kau pikir kau siapa? Kau hanya suami virtualnya!” Minho mendorong
tubuh Minhyuk sehingga Minhyuk mundur untuk beberapa langkah kebelakang.
Sementara Soojung menahan tubuh Minhyuk.
“Hyukkie, gwaencanha?”
Soojung menahan tubuh Minhyuk dan menatap wajah Minhyuk yang terkena tinju
Minho.
“Oppa, kau keterlaluan!”
Soojung menatap Minho geram.
“Apakah kalian sedang
syuting disini? Menjauhlah darinya Soojung. Aku harus membuatnya sadar dan
tidak lagi berkeliaran disisimu!” Minho berjalan menghampiri Minhyuk dan
Soojung dengan mengepal tangannya bersiap melemparkan tinjunya kembali kearah
Minhyuk.
“Aku menyukainya, Oppa!”
Teriak Soojung. minho seketika menghentikan langkahnya.
“Aku menyukai Minhyuk!
Jadi jangan sakiti dia lagi jika kau tidak ingin menyakitiku. Aku tidak akan
membencimu karena kau melakukan hal ini padaku. Dan aku akan menyelesaikan
semua ini sendiri dengan caraku. Jadi aku mohon, hentikan semua ini jika kau
masih ingin mengenalku… oppa, aku tahu kau tidak akan berbuat jahat padaku… Kau
hanya salah paham terhadap perasaanmu, Oppa… Jebal… Hentikan semua ini demi
aku…” Soojung menatap Minho lekat. Matanya menyiratkan kesenduan dan
kekecewaannya terhadap Minho. Minho hanya terdiam dan pergi meninggalkan mereka
berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“Hyukkie, Gwaencanha?” Soojung
menyentuh pipi Minhyuk yang terkena tinju Minho.
“Gwaencanha… Ayo kita
pergi…” Minhyuk mengenggam tangan Soojung dan mereka berdua pun meninggalkan SM
Ent Build untuk menuju lokasi syuting WGM.
MinHo terdiam, ia menatap
tajam Soojung walau Soojung tak menatapnya. “Semuanya berantakan! Sial!”
Minho menendang sebuah tong sampah didekatnya lalu masuk kedalam SM Build. Sementara Minhyuk dan
Soojung sudah mulai melaju menuju lokasi syuting.
“Gwaencanha, Hyukie?”
SooJung menatap wajah Minhyuk dari samping. Keduanya sedang berada didalam
mobil menuju lokasi syuting WGM mereka.
“Kita harus pergi ke rumah
sakit sebelum ke tempat syuting. Kau tidak mungkin syuting dalam keadaan
seperti ini... Apakah kita harus membatalkan syuting?” Soojung menatap Minhyuk
yang masih fokus mengemudi.
“Andwae. Lebih baik mampir
ke klinik. Kita harus syuting untuk menyangkal skandalmu. Bukankah kau sudah
bicara langsung dengan produse? Kita tidak bisa mengecewakannya.” Minhyuk
menepikan mobilnya disebuah klinik kecil.
“Kau yakin disini?”
Soojung menatap sebuah klinik kecil yang cukup ramai.
“Kau tunggu di mobil, aku
yang akan keluar dengan masker.” Minhyuk mengambil snapbacknya setelah memakai
maskernya.
“Anio... Aku ikut.
Jebal...” Soojung ikut mengambil masker dan memakainya.
Minhyuk hanya menghela
napas sebelum akhirnya mengangguk setuju. “Apakah kau sangat khawatir?” Minhyuk
membelai lembut rambut Soojung. Soojung hanya tersenyum pertanda iya.
Keduanya keluar dari
mobil, Minhyuk menggenggam tangan SooJung dan keduanya berjalan masuk menuju
klinik.
Setelah mendaftar dan
mengantri, Minhyuk dan Soojung masuk. Dokter yang bekerja sempat terkejut,
Minhyuk dan Soojung langsung meminta Dokter itu merahasiakan kedatangannya.
“Arrasseo... Lagipula ini
hanya memar akibat pukulan bukan, tidak parah. Cukup kompres dan pakai krim ini
untuk mengecilkan bengkaknya. Tidak ada obat dalam. Dalam setengah jam wajahmu
akan kembali tampan.” Jelas sang Dokter yang bernama Park Hyun Woo dengan
sedikit menggoda.
“Terima kasih Dokter.”
Sahut Minhyuk.
“Tapi kalian kesini tidak
dalam proses syuting WGM?” Tanya Dokter Dokter Park kemudian.
“Tidak, kami mampir
sebelum syuting. Terima kasih banyak atas bantuannya Dokter.”Ungkap SooJung.
“Putriku sangat suka
dengan kalian berdua, dia selalu mengikuti setiap episode. Tetapi kemarin ia
mengeluh tentangmu yang memiliki hubungan dengan Minho. Apakah itu benar? Ah
maksudku jika kau mau menjawabnya.” Ucap Dokter Park.
“Tidak,
itu tidak benar... Katakan pada putrimu, kabar itu akan segera diralat.” Ungkap
Soojung.
“Arrasseo...
Bisakah kalian tanda tangan disini untuk putriku?” Pinta Dokter Park.
“Tentu
saja...” Jawab Minhyuk.
Keduanya
pun menandatangani sebuah buku yang disediakan oleh Dokter Park dan memberikan
caption bahwa keduanya akan tetap melakukan syuting WGM.
“Terima
kasih banyak...” Ungkap Dokter Park.
“Ne..”
Minhyuk dan Soojung menjawab lalu pamit meninggalkan klinik dan menuju lokasi
syuting WGM.
Selama
diperjalanan Soojung mengompres pipi Minhyuk, setelah itu mengoleskan krim yang
diberikan Dokter. Sementara Minhyuk fokus menyetir.
“Gwaencanha?
Apakah masih sakit?” Soojung terlihat khawatir karena sejak tadi Minhyuk hanya
terdiam.
“Gwaencanha.
Aku sedang fokus menyetir dan menahan rasa ngilu. Maaf membuatmu khawatir.”
Sahut Minhyuk yang akhirnya menoleh ke Soojung walau hanya beberapa detik.
“Bagaimana
kau bisa tahu aku khawatir karena hal itu?” Soojung masih menatap wajah
Minhyuk.
“Aku
yakin kau khawatir. Kita sampai. Apakah pipiku masih terlihat bengkak?” Minhyuk
menghentikan mobil setelah parkir.
“Tidak,
kau sudah kembali tampan. Kajja.” Soojung merapihkan sesaat rambut Minhyuk lalu
keluar dari Mobil. Minhyuk pun keluar dari mobil.
Beberapa
staff sempat terkejut dengan kedatangan keduanya dari satu mobil yang sama.
Sementara sang Produser menyambut Soojung dan Minhyuk.
“Kita
akan syuting seperti biasa, tapi bagaimana kami memulai syuting jika kalian
datang bersamaan?” Tanya sang Produser.
“Oh?
Ada kejadian yang membuatku datang tanpa manajerku. Apakah kau tak bisa merencanakan
sesuatu diawal episode? Ne?” Pinta Soojung.
“Tenanglah...
Dan aku pihak kami sudah merilis artikel bahwa kami akan melanjutkan syuting
kalian.Jadi mari kita mulai syuting. Kita akan mengubah tempat bertemu kalian
di kedai es krim. Soojung yang akan menunggu disana, dan Minhyuk yang menyusul.”
Aba-aba sang produser.
“Ne...
Aku mengerti. Terima kasih...” Soojung terlihat sangat lega.
“Bersiaplah...”
Minhyuk membelai rambut Soojung untuk kesekian kalinya.
“Apakah
kalian yang sebenarnya menjalin hubungan? Hahaha... Kau juga bersiaplah.” Sang
Produser tersenyum lalu pergi setelah menepuk pundak Minhyuk.
Setelah
selesai make up dan berganti pakaian Soojung memulai syutingnya ketika sudah
berada di kedai es krim, sementara Minhyuk memulai syuting saat perjalanan
menuju kedai es krim.
***
“Hmm...
Aku rasa es krim coklat dengan topping caramel dan kacang yang aku pesan...” Soojung melihat buku menu.
“Apakah
dia belum datang juga?” Soojung menatap kamera, menanyakan kabar Minhyuk.
“Oh...
Kau sudah sampai...” Minhyuk langsung mengambil tempat duduk dihadapan Soojung.
“Ne...
Apakah kau sedang sibuk?” Soojung menatap Minhyuk dan memberi daftar menu.
“Begitulah.
Apakah kau sudah memesan?” Minhyuk mulai membuka buku menu.
“Belum,
tapi aku sudah menentukan pilihanku.” Jawab Soojung.
“Es
krim vanila dengan topping caramel. Aku pesan itu, kau?” Minhyuk menutup buku
menu.
“Kau
meniru pesananku?” Soojung terlihat tersipu.
“Oh?
Apakah kau juga memesan itu?” Minhyuk kembali membuka buku menu.
“Anio...
Aku ingin memesan es krim coklat dengan topping karamel dan kacang. Pesanan
kita hampir sama.” Soojung terkekeh.
“Jinjja?
Bagus kalau begitu. Aku rasa kita memiliki selera yang sama.” Sahut Minhyuk
yang ikut tersenyum tersipu. Minhyuk memanggil pelayan untuk memesan dan keduanya
melanjutkan mengobrol.
Saat
keduanya menunggu pesanan es krim kereka, semua mata di kedai es krim itu langsung
tertuju pada Minhyuk dan Soojung. keduanya membalas dengan sopan sapaan para
fans, dan Minhyuk sangat berusaha melindungi Soojung.
“Eonni, apakah kalian
sedang syuting WGM lagi? Aku sangat merindukan WGM kalian!” Ucap salah satu
pelajar senior high school itu dengan beberapa teman yang mengiyakan.
“Tentu saja, terima kasih karena sudah menunggu kami.” Soojung
menjawab ramah.
“Syukurlah… Aku takut syuting kalian dihentikan dan aku
tidak punya pasangan favorit lagi.” Tanya seorang mahasiswi kali
ini.
“Terima kasih atas
dukungan kalian. Selamat menikmati es krim kalian.” Sahut Minhyuk sambil
menggenggam tangan Soojung dan menariknya bersamanya menuju tempat mereka.
Banyak yang memotret
kebersamaan mereka. Minhyuk berusaha menanggapi dengan bijak situasi saat ini
sementara Soojung terlihat berbeda. Wajahnya terlihat
canggung karena rasa khawatirnya saat teringat kembali skandalnya.
“Mohon
maaf, silahkan menghargai waktu pribadi pelanggan kami.” Ucap salah seorang
pelayan kedai es krim itu saat mengantarkan pesanan es krim Minhyuk dan Soojung.
Para fans mengerti dan mulai menjauh dari tempat keduanya.
“Terima
kasih…” Ucap Minhyuk kepada sang pelayan.
“Tidak,
ini sudah kewajiban kami mengutamakan kenyamanan pelanggan. Selamat menikmati
es krim kalian.” Ucap sang pelayan sebelum meninggalkan keduanya.
“Gwaencanha?”
Minhyuk menatap Soojung yang masih terdiam.
“Oh?
Ne…” Sahut Soojung yang mulai menyantap es krimnya.
“Bolehkah
aku bertanya sesuatu?” Wajah Minhyuk terlihat serius.
“Apakah
tentang skandalku juga?” Tebak
Soojung.
“Hmm...
Apakah kau baik-baik saja dengan berita itu? Aku harap kau tidak tertekan
karena berita itu.” Tanya Minhyuk sambil
menyantap es krimnya.
“Aku
pikir kau akan bertanya tentang kebenaran berita itu. Kau tidak ingin
menanyakannya?” Tanya Soojung balik.
“Tidak,
aku tidak ingin membuatmu tertekan. Jika memang berita itu benar, aku yakin
akan banyak hal yang terjadi dan membuktikan kebenaran berita itu. Tapi jika
berita itu tidak benar, maka aku bersyukur. Aku lebih memikirkan keadaanmu.
Terutama karirmu setelah berita ini. aku cukup baca beberapa artikel tentang
skandal seperti ini. aku tidak ingin kau seperti teman satu grupmu yang harus
vakum karena hal ini.” Minhyuk menatap Soojung dengan waut wajah khawatir.
“Itu
tidak benar... Aku akan membuktikannya... Dan terima kasih karena khawatir
padaku. Aku sempat merasa tertekan, tapi saat menjalani syuting seperti ini aku
rasa kekuatanku kembali. Gomawo, Hyukie...” Soojung terlihat berkaca-kaca.
“Bagaimana perasaanmu sekarang? Aku
selalu ingin menanyakan hal itu padamu.” Ungkap Minhyuk.
“Gwaencanha...
Aku sudah merasa lebih baik, jinjja...Kenapa sangat khawatir padaku?” Soojung
tersenyum menatap Minhyuk.
“Karena
kau isteriku...” Minhyuk menahan tawanya, matanya menyipit saat ia tertawa.
Benar-benar menggemaskan bagi Soojung.
“Apakah
kau menghiburku dengan wajah seperti itu?” Soojung tertawa sambil menutup
mulutnya.
“Aku
lega kau baik-baik saja, jinjja. Tapi, adakah tempat yang ingin kau kunjungi?” Minhyuk
memfokuskan tatapannya pada wajah Soojung.
“Pantai...
Apakah kau mau mengajakku kesana?”Soojung balik menatap Minhyuk.
“Jika
kau bisa meluangkan waktumu. Eotte?” Minhyuk tersenyum menatap Soojung.
“Tentu
saja. Sekarang?” Wajah Soojung terlihat sumringah.
“Kajja...”
Minhyuk mengulurkan tangannya.
Soojung
menyambut ukuran tangan Minhyuk dan keduanya pun pergi menuju pantai. Selama
perjalanan keduanya tak henti berbincang
tentang apa saja yang mereka ingin lakukan dipantai.
“Tapi,
pergi ke pantai tanpa persiapan apa yang akan kita lakukan disana?” Soojung melirik
Minhyuk yang sedang fokus mengemudi.
“Bermain
air, bermain pasair dan bermain angin.” Jawab Minhyuk terkekeh.
“Bermain
angin? Aku baru pertama kali mendengarnya... Kau bercanda?” Soojung melirik
Minhyuk, berusaha mencari tahu raut wajah Minhyuk.
“Akan
ku ajari nanti. Yang pasti, kita harus naik perahu.” Sahut Minhyuk.
“Ah
benar. Aku semakin tidak sabar...” Soojung terlihat lebih riang dari
sebelumnya, sangat berbeda dengan raut wajahnya beberapa jam lalu.
Keduanya
sampai di pantai dan disambut suara deburan ombak dan semilir angin kencang
khas pantai. Soojung langsung berlari menuju tepi dan bermain kejar-kejaran
dengan ombak. Minhyuk memandang isteri virtualnya sambil tersenyum dan berjalan
perlahan menghampirinya.
“Kau
harus menggulung celana jeansmu.” Minhyuk menggulung celana jeans Soojung hingga
10 senti diatas mata kakinya.
“Aku
bisa melakukannya sendiri...” Soojung menunduk menatap Minhyuk.
“Sudah
terlambat. Lihat sudah selesai.” Minhyuk berdiri tepat dihadapan Soojung.
“Gomawo...
Aku rasa aku sedang bermain bersama angin. Lihat...” Soojung memejamkan
matanya, dan rambutnya berkibas karena tiupan angin yang sangat kencang.
“Itulah
yang aku maksud dengan bermain bersama angin. Kau menyukainya?” Minhyuk
terkekeh.
“Tidak,
ini membuat rambutku kusut...” Soojung masih memejamkan matanya.
“Kemarilah...”
Minhyuk membimbing Soojung menjauh dari tepi pantai. Ia melepaskan gelang
karetnya, menyisir rambut Soojung dengan jemarinya lalu mengikat rambut
isterinya itu.
“Rambutmu
tidak akan kusut jika seperti ini bukan?” Minhyuk merapihkan poni Soojung.
“Gomawo...
Sekarang... Ayo main ombak...” Soojung menarik Minhyuk untuk ikut bersamanya
bermain bersama ombak.
Keduanya
menghampiri ombak dan berusaha menghindar saat ombak sampai ke tepi. Minhyuk
beberapa kali menahan tubuh Soojung yang hampir terjatuh saat menghindari
ombak. Terakhir kali, Minhyuk tak melepaskan pelukannya.
“Jangan
pergi... Aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja...” Minhyuk terlihat
serius saat mengucapkannya.
“Bahkan
jika orang tuamu tak merestui, aku akan tetap memelukmu seperti ini.” Sambung
Minhyuk yang mulai terlihat menahan tawa.
“Anio
Oppa, aku tidak akan pernah pergi, jadi jangan lepaskan aku...” Soojung tertawa
saat membalas ucapan Minhyuk.
“Cut!
Kau tertawa...” Minhyuk melepaskan pelukkannya pada Soojung.
“Kau
curang, aku belum siap membalas dialogmu...” Soojung terkekeh.
Ternyata
keduanya sedang memainkan sebuah peran sepasang kekasih yang akan berpisah.
“Kau
masih harus belajar membaca dialog agar tidak tertawa.” Sahut Minhyuk.
“Suaramu
yang bergetar yang membuatku tertawa...” Elak Soojung.
“Benarkah?
Aku rasa hatimu yang bergetar...” Sahut Minhyuk sambil terkekeh, wajahnya
terlihat tersipu.
“Baiklah,
aku kalah... Sulit untuk membalas godaanmu...” Soojung tersenyum menatap
Minhyuk. Minhyuk pun menatap Soojung dengan senyum yang sama. Keduanya kembali
berjalan bergandeng tangan menyusuri tepi pantai sambil menunggu matahari
tenggalam.
“Kau
tau, dulu aku sangat ingin kencan di pantai, karena aku seorang idol, aku
merasa tak mungkin untuk mewujudkannya...” Ungkap Soojung saat keduanya sedang
berjalan ditepi pantai.
“Jadi
aku berhasil mengabulkan keinginanmu?” Minhyuk menghentikan langkah kakinya,
Soojung pun ikut berhenti.
“Ya,
kau mewujudkannya. Aku rasa, akan semakin banyak rasa terima kasih yang harus
aku ungkapkan padamu...” Sahut Soojung.
“Kalau
begitu, apakah aku boleh minta sesuatu untuk kau wujudkan?” Minhyuk tersenyum
menatap Soojung.
“Apa
itu? Kau tidak minta sesuatu yang sulit, kan?” Soojung mengerutkan dahinya.
“Hanya
satu, jangan pernah menyembunyikan apapun padaku.”Minhyuk menarik Soojung masuk
kedalam pelukannya.
“Kenapa
tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? Apa kau masih khawatir tentang rumorku?
Aku benar-benar tidak berpa... hmm...” Minhyuk melepaskan pelukannya dan
menarik bibir Soojung dengan beberapa jarinya untuk menahan ucapannya.
“Bukan
itu, aku hanya ingin menjadi seseorang tempat kau berbagi. Bukankah aku
suamimu?” Minhyuk melepaskan bibir Soojung dari jeratan jermarinya.
“Agar
kau tidak merasa sendirian, itu saja. Ingatlah aku selalu ada untukmu.” Minhyuk
kembali menggenggam tangan Soojung dan mengajaknya berjalan kembali.
“Arrasseo,
aku berjanji... Tapi kau juga harus berjanji, kau akan selalu percaya padaku.”Sahut
Soojung.
“Tentu
saja...” Minhyuk menatap Soojung sekilas dan tersenyum. Keduanya kembali
menikmati kencan mereka di pantai.
Setelah
berhasil menikmati indahnya pemandangan saat matahari tenggelam dan menikmati
indahnya kencan di pantai, keduanya pulang ke rumah mereka berdua. Keduanya
bergantian mandi dan memasak. Dan menyantap makan malam bersama. Sebelum
akhirnya keduanya interview secara terpisah.
Minhyuk
Question : Banyak penggemar yang mendukung kau dan Soojung, bagaimana pendapatmu?
Answer : ”Tentu saja aku sangat bahagia. Semoga semuanya bisa terus mendukungku
dan Soojung. Aku merasa sangat lega, karena Soojung pasti merasa bahagia.”
Question :Menanggapi
rumor kencan yang beredar, bagaimana menurutmu? Apakah kau yakin itu hanya
rumor?
Answer : “Semua
bisa terjadi, tetapi aku percaya padanya. Cepat atau lambat kebenaran akan
terungkap. Aku hanya menunggu dan akan terus bersikap seperti biasa sebelum ada
bukti rumor itu benar.”
Question : Kau
terlihat sangat khawatir dengan keadaan isterimu, apakah ia bercerita tentang
keadaannya sebelumnya?
Answer : “Ya,
karena itu aku sangat khawatir tentang keadaannya. Tapi ia terlihat lebih baik.
Dan aku ingin Soojung terus terbuka padaku bahkan diluar acara ini.”
Question : Apakah
kau mulai menyukainya?
Answer : “Aku
rasa begitu, apakah salah?” Minhyuk terkekeh.
SooJung
Question : Apakah
kau merasa nyaman bersamanya? Kau bahkan tak terlihat sedang dalam masalah
skandal saat bersamanya.
Answer : “Ya,
aku merasa bisa melupakan segalanya saat bersamanya. Karena ia selalu memiliki
sesuatu yang bisa membuatku menyukainya.”
Question : Apakah
kau mulai menyukainya?
Answer : “Sebelumnya
aku masih merasa samar, tapi sekarang aku rasa aku benar-benar menyukainya.
Karena itu aku berharap rumorku segera berakhir. Aku tidak ingin kami bercerai
secepat ini.”
Question : Apakah
kau tidak takut akan ada skandal baru antara kau dan Minhyuk?
Answer :”Jika
sesuatu yang diberitakan adalah kebenaran, kenapa hal itu menjadi skandal? Aku
rasa antara aku dan Minhyuk tidak akan seperti rumorku saat ini. karena
kebenaran bukanlah sebuah skandal.”
Setelah
interview secara terpisah, keduanya pun menyelesaikan syuting di rumah mereka
berdua. Semua kru pamit pulang, tetapi Sang Produser menghampiri keduanya
sebelum pulang.
“Apakah
kalian yang sebenarnya berkencan? Syuting tadi, terasa sangat nyata... Dan
kalian sama-sama mengakui saling menyukai.” Sang Produser menatap Soojung dan
Minhyuk bergantian.
“Belum
sejauh itu, kami hanya mencoba merasa nyaman satu sama lain.” Jawab Minhyuk.
“Baiklah,
kalian istirahat. Besok pagi kita akan kembali mulai syuting self camera pada
pukul 07 pagi.” Ungkap sang Produser yang kemudian pamit.
“Ne...
Gamsahamnida...” Sahut Minhyuk dan Soojung.
“Kau
mengakui menyukaiku?” Soojung menatap Minhyuk.
“Hmm...
Wae? Kau juga melakukannya? Kenapa? Kau tidak takut ada rumor baru muncul?”
Minhyuk balas menatap Soojung.
“Aku
tidak takut, karena aku benar-benar menyukaimu...” Sahut Soojung santai.
“Jadi,
apakah kita bisa meresmikan hubungan ini sekarang?” Minhyuk semakin berjalan
mendekati Soojung.
“Aku
rasa sekarang bukan saat yang tepat untuk hal itu. Sebenarnya aku takut jika
kau mendapatkan masalah yang sama denganku dan Minho saat ini. Aku berjanji,
setelah masalah ini selesai aku tidak akan menutupi lagi perasaanku. Tapi
sampai saat itu...”
“Aku
akan menunggumu...” Minhyuk memotong ucapan Soojung.
“Gomawo...”
Soojung memeluk Minhyuk.
“Semua
pasti akan cepat selesai...” Minhyuk membalas pelukan Soojung dan mencium
puncak kepalanya.
Keduanya
pun tidur di ranjang yang sama seperti biasa, tetapi Minhyuk terlihat tak bisa
tidur dan menatap wajah Soojung yang sedang tertidur disebelahnya. Ponsel
Minhyuk berdering, membuatnya tersadar dari lamunannya.
“Oh?
Yeoboseyo... Wae? Jinjjayo?!” Minhyuk terlihat terkejut mendengar suara dari
telepon.
Siapa yang menelepon Minhyuk?
Apa yang membuatnya terkejut?
Apa lagi yang terjadi sleanjutnya?
WARNING : Untuk selanjutnya, FF ini akan di post (for next chapter will be post on) di sini -> http://www.dreamersradio.com/fan-fiction/997/lets-get-married--hyukstal-wgm-series
Twitter : @annisRprianti_
IG & Line : annisprianti